Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan: Saudi Syok Saat Dengar Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Kompas.com - 13/11/2018, 14:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet

ANKARA, KOMPAS.com — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Arab Saudi syok ketika mendengar rekaman pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Kepada jurnalis, sekembalinya dari peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I, Erdogan menegaskan pihaknya tak menyembunyikan apa pun.

Selain kepada Saudi, Turki telah membagikan rekaman bukti itu kepada Amerika Serikat (AS), Kanada, Perancis, Jerman, maupun Inggris.

Baca juga: Ini Kata-kata Terakhir Jamal Khashoggi Saat Akan Dibunuh

"Segala isi rekaman itu merupakan bencana. Bahkan, pejabat intelijen Saudi begitu syok dengan apa yang didengarnya," kata Erdogan dilansir Hurriyet, Selasa (13/11/2018).

Presiden 64 tahun itu berujar, pejabat intelijen itu mengungkapkan bahwa pelaku yang membunuh Khashoggi pada 2 Oktober lalu itu mungkin menggunakan heroin.

Sambil kembali mengulangi perkataannya bahwa pejabat itu terkejut, Erdogan menduga ada upaya untuk menyembunyikan kasus pembunuhan itu.

Presiden dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu berujar Jaksa Agung Saudi yang sempat berkunjung ke Istanbul tampaknya menunda pekerjaannya.

Padahal, jaksa penuntut Turki telah membeberkan segala fakta yang ada. Dia juga menirukan apa yang diucapkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

"Kepada perwakilan saya, Putra Mahkota bakal melakukan apa yang dia bisa. Kami masih menunggu perkembangannya dengan sabar," ujar Erdogan.

Dia melanjutkan, Saudi bakal terus memonitor kasus tersebut dan menanyakan di mana jenazah jurnalis berusia 59 tahun itu ditemukan.

Khashoggi dibunuh ketika dia mendatangi gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Awalnya, Saudi bersikukuh dia telah meninggalkan gedung konsulat. Namun, sumber penyelidik Turki menyatakan dia telah dibunuh.

Oleh pelaku, Khashoggi dicekik menggunakan kantong plastik setelah dia masuk. Dalam rekaman, dia sempat memohon dan mengaku menderita klaustrofobia.

Jenazah jurnalis berusia 59 tahun tersebut dimutilasi dan dilenyapkan di kediaman dinas Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammed al-Otaibi.

Penasihat Erdogan Yasin Aktay menuturkan, jenazah Khashoggi dimutilasi agar lebih mudah dilenyapkan menggunakan cairan asam.

Baca juga: Rekaman Ini Mungkin Seret Putra Mahkota Saudi dalam Pembunuhan Khashoggi

Sumber dari kantor jaksa penuntut Turki mengungkapkan, pelaku melarutkan jenazah Khashoggi menjadi cairan dan dibuang ke saluran air.

Sumber tersebut menuturkan, mereka mengklaim telah menemukan sampel cairan asam dan bahan kimia di saluran air dan kebun di tempat tinggal Otaibi.

Riyadh kemudian melontarkan pernyataan bahwa Khashoggi tewas dalam pertikaian sebelum mengakui bahwa dia merupakan korban pembunuhan berencana.

Daily Sabah mengulas, Saudi mengirim tim berjumlah 11 orang berisi pakar kimia dan racun untuk membersihkan bukti pembunuhan Khashoggi.

Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan Khaled Yahya bersama sembilan orang lainnya berkunjung ke Istanbul pada 11 Oktober, sembilan hari setelah Khashoggi dilaporkan menghilang.

Mereka berada di sekitar konsulat setiap hari hingga 17 Oktober sebelum bertolak menuju Saudi tiga hari kemudian.

Baca juga: Trudeau: Intelijen Kanada Dengar Langsung Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hurriyet
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com