Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Kabut Asap, Pemerintah Delhi Bagikan Masker untuk Para Tunawisma

Kompas.com - 12/11/2018, 20:19 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah daerah New Delhi, India akan bergerak membagikan masker kepada para tunawisma yang ada di kota tersebut untuk membantu mereka bertahan hidup dari bahaya kabut asap.

Langkah tersebut diambil untuk menyelamatkan warga miskin dan tunawisma yang dianggap paling terdampak terhadap bahaya paparan asap beracun dari kendaraan, pabrik, dan debu konstruksi.

Setiap memasuki musim dingin, 20 juta penghuni ibu kota India terancam kabut asap ekstrim dengan tingkat partikel polutan udara berbahaya mencapai 30 kali batas aman.

Sejumlah langkah telah diambil pemerintah kota untuk mengantisipasi bahaya kabut asap, mulai dari melarang warga menyalakan petasan saat festival keagamaan, melarang petani membakar ladang, serta membatasi masuknya truk besar ke kota.

Baca juga: Atasi Polusi Udara, Truk Besar Dilarang Masuk Kota Delhi di India

Namun langkah-langkah tersebut gagal dilaksanakan atau tidak terlalu memberikan dampak.

Pemerintah kota Delhi mengatakan kepada AFP bahwa sebanyak 10.000 masker akan dibagikan kepada tunawisma, wanita, pasien rumah sakit, serta anak-anak, yang lebih rentan terhadap bahaya polusi.

Akan tetapi, para pakat mengatakan pemakaian masker tidak akan terlalu bermanfaat dalam melindungi seseorang dari polutan di udara yang memiliki ukuran partikel sangat kecil.

"Masker tersebut akan sia-sia karena partikel-partikel halus yang berbahaya bagi tubuh manusia tetap tidak akan tersaring,"kata Vivek Chattopadhyay dari Pusat Sains dan Lingkungan kepada AFP.

Meski demikian, Bipin Rai, dari Dewan Pengembangan Perumahan Urban Delhi mempertahankan rencana pembagian masker tersebut dengan menyebut pernyataan pakar belun teruji.

"Apakah para ahli yang berkomentar soal daya tahan masker itu telah melakukan pengujian? Bagaimana bisa mereka mengomentari sesuatu yang belum mereka coba," ujarnya.

Pada Jumat (9/11/2018), tingkat partikel berdiameter 2,5 mikrometer atau kurang, yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia, di Delhi mencapai level 845, menurut situs kedutaan AS yang memantau kualitas udara secara independen.

Jumlah tersebut mencapai 33 kali batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia yang berada pada level 25.

Baca juga: Pengadilan New Delhi Putuskan Mengemis Tidak Melanggar Hukum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com