Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Australia Ungkap Identitas Pelaku Kasus Teror Jarum pada Stroberi

Kompas.com - 12/11/2018, 12:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Australia sempat digegerkan oleh teror jarum yang dimasukkan ke dalam buah stroberi pada September lalu.

Polisi terus menginvestigasi kasus penyebar kontaminasi jarum pada stroberi yang membuat warga Australia dilanda kepanikan.

Setelah serangkaian penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi seorang mantan supervisor pertanian sebagai pelaku utama.

Baca juga: Seorang Wanita Ditahan di Australia Terkait Kasus Temuan Jarum di Buah Stroberi

Diwartakan AFP, Senin (12/11/2018), teror tersebut bahkan sampai ke Selandia Baru hingga membuat stroberi impor Australia harus dicabut dari peredaran.

My Ut Trinh (50) disebut polisi sebagai pelaku utama teror jarum. Dia pernah bekerja pada salah satu pertanian stroberi, tempat di mana produk hasilnya ditemukan adanya jarum.

Dia ditangkap dan dituduh dengan 7 kasus pelanggaran kontaminasi produk oleh polisi negara bagian Queensland.

"Ini mungkin menjadi salah satu investigasi paling luar biasanya yang saya selidiki," kata Kepala Detektif Jon Wacker.

Dia mengatakan, Trinh merupakan warga negara Australia dan pernah berprofesi sebagai supervisor.

Courier Mail melaporkan, dia bekerja di pertanian Berrylicious and Berry Obssesion.

Surat kabar itu menambahkan, pelaku diyakini mengeluhkan perihal majikannya. Namun, penyelidikan polisi termasuk kemungkinan dia ingin balas dendam.

Baca juga: Teror Jarum pada Buah, PM Australia Minta Warga Dukung Petani Stroberi

Wacker tidak ingin berkomentar tentang motif Trinh. Dia mengatakan, polisi sudah mengumpulkan 230 laporan secara nasional tentang kontaminasi jarum pada stroberi di 68 merek.

Beberapa kasus memang ditemukan sebagai hoaks atau laporan palsu.

Asosiasi Petani Stroberi Queensland menyambut baik penahanan tersebut, namun masih mengkritik tingginya jumlah kasus yang belum terselesaikan.

"Itu adalah krisis yang didorong oleh media sosial dan satu-satunya korban nyata adalah petani stroberi," tulis asosiasi itu dalam sebuah pernyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com