Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2018, 21:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

VORONEZH, KOMPAS.com - Seorang dokter di kawasan Rusia tengah harus berurusan dengan polisi setelah dianggap melakukan kesalahan dalam operasi.

Dokter tersebut salah mengamputasi kaki seorang nenek berusia 89 tahun yang merupakan korban selamat dari peristiwa Holocaust.

Awalnya, Maria Dronova dibawa ke Rumah Sakit Nomor 3 di Voronezh Minggu (4/11/2018) karena dia mengalami gangren (jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati) di kaki kanannya.

Baca juga: Kasus Langka, Lengan dan Kaki Pria Ini Diamputasi karena Liur Anjing

Kebetulan saat itu merupakan hari libur nasional, yakni peringatan Perang Polish-Muscovite atau Perang Rusia-Polandia yang terjadi pada 1605-1618.

Newsweek memberitakan Kamis (8/11/2018), Andre Dronov dan istrinya datang mengunjungi Dronova setelah sang ibu selesai dioperasi.

Begitu terkejutnya mereka ketika datang ke kamar Dronova dan mendapati dia memang telah diamputasi. Namun di kaki yang salah.

"Saya dan istri saya diizinkan masuk ke kamar. Namun kami melihat amputasi itu tak dilakukan di kaki kanan, melainkan kiri," keluh Dronov kepada Notebook Voronezh.

Dronov dan keluarganya segera melapor ke otoritas berwajib yang kemudian menggelar penyelidikan dengan mewawancarai pihak rumah sakit.

Dokter Kepala Sergey Shamsutdinov membela anak buahnya dengan mengklaim bahwa kedua kaki Dronova memang seharusnya diamputasi.

Argumentasi Shamsutdinov dibantah Dronov yang menjelaskan meski kaki kiri ibunya bengkak, kaki kanannya lebih membutuhkan penanganan.

Dengan marah, Dronov menuduh rumah sakit sengaja mengubah rekam medis dari keluarga dapatkan dari klinik terkait kondisi Dronova sebelumnya.

Kasus itu menarik perhatian Komite Investigasi yang mengumumkan telah melaksanakan penyelidikan awal untuk memastikan kejadian sebenarnya.

Tidak hanya menanyai dokter yang bertugas melakukan operasi, komite juga mewawancarai sejumlah keluarga dan pekerja medis.

Selain itu mereka juga meminta seluruh dokumen medis Dronova dari berbagai institusi dan menunjuk tim penilai kedokteran forensik.

"Kami bakal segera membuat keputusan berdasarkan prosedur penyelidikan yang kami lakukan," demikian pernyataan Komite Investigasi.

Baca juga: Berniat Operasi Punggung, Seorang Wanita Malah Diangkat Ginjalnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com