"Profil beberapa orang juga diserahkan (kepada Rusia)," tambah Kunasek.
Kunasek melanjutkan, kasus ini membuktikan meskipun Perang Dingin sudah berakhir tindak spionase masih terus berlangsung.
"Sehingga kita harus memperketat jaringan keamanan baik di dalam negeri Austria dan di dalam kementerian pertahanan," Kunasek menegaskan.
Baca juga: Norwegia Perpanjang Penahanan Warga Rusia yang Dituduh mata-mata
Sejumlah media Austria mengabarkan, kolonel tersebut mendapatkan bayaran 300.000 euro atau hampir Rp 5 miliar untuk "jasanya".
Austria bukan merupakan negara NATO dan mendapatkan banyak keuntungan dengan statusnya sebagai negara netral.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.