Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Khashoggi: Turki Temukan Bukti Cairan Asam

Kompas.com - 09/11/2018, 17:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Bahan kimia yang menjadi bukti pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dilaporkan telah ditemukan penyelidik Turki.

Dilaporkan Al Jazeera Kamis (8/11/2018), jejak cairan asam dan bahan kimia lain ditemukan di kediaman Konsul Jenderal Mohammed al-Otaibi di Istanbul.

Sumber dari kantor jaksa penuntut Turki menuturkan, sampel hydrofluoric acid dan bahan kimia lainnya diambil dalam penyelidikan yang digelar antara 16-17 Oktober.

Baca juga: Saudi Lacak Jamal Khashoggi Menggunakan Alat Buatan Israel

Saat itu, penyelidik Turki ingin mengambil sampel di bagian kebun dan sumur. Namun akses penuh menjangkau dua tempat itu tak diberikan Saudi.

"Meski begitu, anggota kami berhasil memperoleh sejumlah sampel menggunakan galah dengan pergi ke bagian atas rumah dinas," tutur sumber itu.

Dari sampel tersebut, sumber itu menuturkan terdapat residu cairan asam di dalamnya. Sampel yang diambil dari selokan dan drainase juga menunjukkan hal yang sama.

Pejabat anonim itu melanjutkan, setelah dimutilasi, jenazah Khashoggi dilenyapkan menggunakan cairan asam hingga menguap di salah satu kamar Otaibi.

Pernyataan dari sumber jaksa penuntut terkait perkembangan bukti kasus pembunuhan Khashoggi itu membuat tunangannya, Hatice Cengiz, terkejut.

Dalam kicauannya di Twitter, Cengiz menyatakan begitu menderita karena tidak hanya mengetahui tunangannya dicekik dan dimutilasi.

"Apakah para pelaku dan mereka yang menjadi dalang intelektualnya merupakan manusia? Ya Tuhan!" seru Cengiz seperti dikutip Hurriyet.

Khashoggi dibunuh pada 2 Oktober ketika mendatangi gedung Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen pernikahan dengan Cengiz.

Kantor Jaksa Penuntut Turki menjelaskan, Khashoggi dicekik setelah dia memasuki gedung, dan jenazahnya dimutilasi oleh tim beranggotakan 11 orang.

Pekan lalu, penasihat Presiden Recep Tayyip Erdogan, Yasin Aktay, meyakini jenazah jurnalis berusia 59 tahun itu dipotong agar lebih mudah dilenyapkan.

"Kini kami telah melihat bahwa mereka tidak sekadar membunuh dan memutilasi, namun juga membuat jenazah Khashoggi menjadi uap," tuturnya.

Baca juga: Saudi Bakal Bayar Kompensasi kepada Keluarga dan Tunangan Khashoggi

Media Turki Daily Sabah mengulas, Saudi mengirim tim berjumlah 11 orang berisi pakar kimia dan racun untuk membersihkan bukti pembunuhan Khashoggi.

Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan Khaled Yahya bersama sembilan orang lainnya berkunjung ke Istanbul pada 11 Oktober, sembilan hari setelah Khashoggi dilaporkan menghilang.

Mereka berada di sekitar konsulat setiap hari hingga 17 Oktober, sebelum bertolak menuju Saudi tiga hari kemudian.

Sejak mengumumkan Khashoggi tewas karena pembunuhan berencana, Riyadh masih belum menunjukkan di mana jenazah kolumnis The Washington Post itu dikuburkan.

Baca juga: Kasus Khashoggi Picu Warga Saudi Ramai-ramai Boikot Amazon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com