Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal 1MDB: Sulit Dibekuk, Miliarder Jho Low Diduga Punya Banyak Paspor

Kompas.com - 09/11/2018, 11:15 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Skandal kroupsi di perusahaan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) tak hanya menyeret nama mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Meski Najib sudah berulang kali menghadapi persidangan, ada sosok lain dalam kasus itu begitu "licin" hingga sulit dibekuk.

Dia adalah pengusaha dan miliarder Malaysia Low Taek Jho atau kerap disapa Jho Low.

Baca juga: Film Skandal 1MDB Bakal Digarap Produser Crazy Rich Asians

Paspor Malaysia serta Saint Kitts dan Nevis miliknya sudah dicabut, kemungkinan besar dia masih memiliki dokumen perjalanan lainnya sehingga mampu menghindari jerat hukum.

Melansir Straits Times, Jumat (11/9/2018), seorang sumber mengatakan, otoritas sedang mencari probabilitas Low punya paspor dari Australia, Selandia Baru, dan Thailand.

Keluarganya mempunyai investasi besar, termasuk real estate dan aset keuangan, di negara-negara tersebut.

Jika laporan itu benar, hal ini akan lebih sulit untuk menangkap pria berusia 37 tahun yang kini menjadi buronan Malaysia itu.

Dengan dokumen perjalanan dan uangnya, Low bisa saja keluar masuk dari beberapa negara tanpa memicu peringatan apa pun.

"Mediang kakeknya, Datuk Low Meng Tak, dulunya di pertambangan besi dan penyulingan minuman keras di Thailand," kata sumber itu.

"Bahkan, keluarganya terus memiliki kepentingan bisnis di Thailand. Keluarga Low juga punya banyak tanah, rumah keluarga, dan properti lain di Bangkok," tuturnya secara anonim.

"Mereka punya kerabat di Thailand, dan kemungkinan Jho Low juga punya identitas Thailand," imbuhnya.

Baca juga: Buronan Kasus 1MDB Diduga Pernah Beli Ferrari untuk Kim Kardashian

Di Selandia baru, Low dan keluarganya disebut memiliki aset senilai 265 juta dollar AS atau Rp 3,8 triliun yang disimpan dalam bentuk trust, sementara di Australia, mereka punya real estate di Melbourne dan Sydney.

Namun, pihak berwenang tetap mempertimbangkan kemungkinan dia masih mengandalkan paspor Malaysia serta Saint Kitts dan Nevis, ditambah dengan uang suap.

"Meskipun paspor Malaysia, dan Saint Kitts dan Nevis, dibatalkan, tidak akan sulit baginya untuk keluar dari negara mana pun dengan menggunakan salah satu dari dua paspor itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com