Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Rekrut 31 Siswa Jenius untuk Jadi Ilmuwan Senjata AI

Kompas.com - 08/11/2018, 16:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

BEIJING, KOMPAS.com - Sebanyak 31 siswa jenius di China telah direkrut langsung dari sekolah untuk bergabung dalam program pelatihan sebagai ilmuwan senjata canggih dengan kecerdasan buatan atau AI.

Siswa yang direkrut tersebut terdiri dari 27 siswa laki-laki dan empat perempuan. Semua berusia di bawah 18 tahun dan berpeluang menjadi ilmuwan senjata AI termuda di dunia.

Para siswa jenius itu dipilih dari 5.000 lebih kandidat dan kemudian akan diikutkan dalam program eksperimental sistem persenjataan cerdas di Institut Teknologi Beijing (BIT) selama empat tahun.

BIT merupakan salah satu institut penelitian senjata terbaik di China dan peluncuran program baru itu menjadi bukti bobot pengembangan teknologi kecerdasan buatan untuk penggunaan di bidang militer.

Baca juga: Xi Jinping Ingin Memperkuat Militer China lewat Sains

"Anak-anak ini semuanya sangat bersinar, tapi itu saja tidaklah cukup," kata seorang profesor BIT yang turut terlibat dalam proses perekrutan siswa dengan syarat anonimitas karena sensitivitas subjek.

"Kami mencari kualitas lain dari para kandidat, seperti berpikir kreatif, semangat bersaing, serta kegigihan dalam menghadapi tantangan."

"Dan yang tidak boleh dilupakan adalah semangat untuk mengembangkan senjata. Mereka juga harus berjiwa patriotik," kata profesor.

Masing-masing siswa nantinya akan dibimbing oleh dua ilmuwan senjata senior, satu orang dengan latar belakanag akademis dan seorang lainnya dari industri pertahanan.

Melansir dari SCMP, setelah merampungkan program jangka pendek di semester pertama, setiap siswa akan diminta memilih bidang khusus yang akan mereka ambil.

Bidang khusus yang bisa dipilih yakni teknik mekanik, elektronik atau desain senjata secara keseluruhan.

Para siswa kemudian akan ditugaskan ke laboratorium pertahanan yang sesuai di mana mereka akan dapat mengembangkan keterampilan mereka lewat pengalaman langsung.

Salah satu siswa yang direkrut, Qi Yishen dari Provinsi Shandong, mengaku tertarik dengan persenjataan sejak dia masih kecil dan senang membaca buku atau majalah tentang senjata.

Dia mengaku harus memilih antara bergabung dengan BIT atau Universitas Tsinghua, salah satu kampus terbaik di China.

"Kunjungan ke dua kampus itu dijadwalkan pada hari yang sama. Saat tiba di Beijing saya lama berpikir di stasiun sebelum akhirnya memilih untuk pergi ke BIT. Saya tidak bisa menahan daya tariknya," katanya seperti dilansir dalam situs resmi BIT.

Baca juga: Militer China Gelar Uji Coba Tank Tanpa Awak

Qi mengaku keputusannya bergabung dengan BIT turut dipengaruhi sang ayah yang menginginkan dirinya dapat bekerja di industri pertahanan.

BIT meluncurkan program perekrutan tersebut di markasnya di Norinco, salah satu kontraktor pertahanan terbesar di China, pada 28 Oktober lalu.

Setelah menyelesaikan kuliah selama empat tahun, para siswa perekrutan diharapkan untuk dapat melanjutkan ke program master dan menjadi pemimpin masa depan program senjata AI China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com