KOMPAS.com - Sejak ditemukannya sinar-x atau x-ray, perkembangan dunia medis semakin berkembang. Penggunaan sinar-x bisa membantu pekerja medis untuk melihat dan menentukan penyakit yang dialami seseorang.
Sinar-x memberikan informasi berupa paparan berupa foto hitam putih kepada dokter.
Selain itu, teknologi dari sinar-x ini digunakan sebagai alat pemindai dalam keamanan bandara. Kecanggihan sinar-x ini mampu mendeteksi barang-barang yang dianggap berbahaya dan tidak diperbolehkan dalam dunia aviasi.
Lebih dari 100 tahun sinar-x ditemukan oleh fisikawan Jerman, Wilhelm Conrad Roentgen. Namun, ada beberapa fakta menarik mengenai sinar-x. Berikut paparannya:
Roentgen menamakan penemuannya sebagai "X-strahlen". Kata "strahlen" dalam bahasa Jerman berati pancaran atau merujuk pada sinar. Sementara "x" banyak digunakan dalam matematika untuk menunjukan kuantitas yang tak diketahui.
Meskipun sekarang teknologi ini banyak dikembangkan dan banyak yang tahu bagaimana sistem sinar itu bekerja, namun penggunaan nama misteri itu masih dipertahankan sampai saat ini.
Sinar juga disebut "sinar Roentgen," dan gambar yang dihasilkan kadang-kadang dikenal sebagai "roentgenograms."
Eksperimen yang dilakukan Roentgen kali pertama adalah menggunakan tangan istrinya, Anna Bertha. Pada hasil sinar-x pertamanya menunjukan tangan kiri Bertha dengan cincin kawin.
Namun, istrinya tak terkesan dengan hasil gambar itu dan berucap "Saya telah melihat kematianku!"
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Rontgen Temukan Teknologi Sinar-X
Dalam beberapa minggu setelah pengumuman Roentgen, ahli bedah Eropa menggunakan sinar-X untuk menemukan peluru dan zat asing lainnya di tubuh manusia.
Salah satu diagnosis paling awal adalah oleh seorang dokter Inggris yang menemukan jarum yang tertanam di tangan seorang wanita.
Pada tahun berikutnya, Departemen X-Ray telah didirikan di Glasgow Royal Infirmary, dan sinar-x digunakan secara klinis di AS untuk mendiagnosis patah tulang dan luka tembak.
William Roentgen tidak mematenkan sinar-x. Dia tidak ingin penggunaan sinar-X dibatasi untuk pasien.
Roentgen melihat nilai penemuannya dan ingin semua orang mendapatkan manfaat bukan hanya untuk dokter dan ilmuwan. Secara keseluruhan penggunaan sinar-x lebih banyak digunakan untuk berbagai kepentingan.
Pada penemuan awal, orang-orang mengira sinar-x yang digunakan ke tubuh sebagai tak berbahaya seperti cahaya normal biasa. Namun, pada 1904, Clarence Dally seorang asisten Thomas Edison meninggal karena efek dari sinar-x.