Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertengkar dengan Trump, Gedung Putih Cabut Izin Liputan Jurnalis CNN

Kompas.com - 08/11/2018, 11:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Izin liputan seorang jurnalis CNN dicabut setelah dia bertengkar dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Diwartakan AFP Kamis (8/11/2018), pertengkaran itu terjadi di tengah konferensi pers saat Trump membahas pemilihan umum sela.

Awalnya, Trump mengeluhkan media yang dianggap bertanggung jawab atas perpecahan di AS, dan tidak memberitakan keberhasilannya di bidang ekonomi.

Baca juga: Trump Sebut Fake News Dapat Picu Perang

"Saya bisa melakukan sesuatu yang sangat hebat. Namun mereka (media) membuatnya seakan saya tidak baik," keluh presiden 72 tahun tersebut.

Setelah itu, jurnalis CNN Jim Acosta kemudian menanyakan tentang isu migran yang menjadi bahan kampanye Trump dalam pemilu sela.

Trump menjawab dia ingin migran itu datang ke AS namun secara resmi yang dijawab Costa bahwa jarak mereka ratusan kilometer jauhnya serta bukan sebuah invasi.

"Sejujurnya, saya berpikir seharusnya Anda membiarkan saya menjalankan negara ini. Jika Anda menjalankan CNN dengan baik, maka ratingnya bakal meningkat," kecam Trump.

Acosta lalu mencoba bertanya tentang perkembangan investigasi terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilu presiden 2016.

"Cukup. Cukup," ujar Trump menyudahi hak bertanya Acosta. Seorang staf Gedung Putih kemudian mencoba merebut mikrofon yang dipegang Acosta.

Namun Acosta tetap kukuh untuk bertanya yang membuat presiden dari Partai Republik itu menuding ke arah jurnalis 47 tahun tersebut.

"Jujur saja, CNN seharusnya malu mempekerjakanmu. Engkau adalah orang yang buruk dan kasar. Tidak seharusnya kau bekerja bagi CNN," tuding Trump.

Ketika sesi bertanya berpindah ke wartawan NBC News Peter Alexander, dia mencoba untuk membela Acosta dengan menyatakannya sebagai jurnalis yang rajin.

"Saya juga bukan penggemar beratmu. Jujur saja, Anda bukan yang terbaik," kata Trump. Dia kembali meluapkan amarahnya tatkala Acosta kembali mengacungkan jari.

Dia menyebut CNN terus memberitakan kabar bohong. "Jika Anda terus melakukannya, maka Anda adalah musuh rakyat negara ini," tuturnya.

Baca juga: Trump Prediksi Media Fake News Bakal Hancur di Periode Keduanya

Dalam pernyataannya, Sekretaris Pers Sarah Sanders menuturkan izin liputan Acosta dicabut karena dia menaruh tangannya di staf Gedung Putih yang mencoba merebut miknya.

"Perilaku itu tak bisa diterima. Pencabutan itu bakal berlaku dalam jangka waktu yang belum ditentukan," tutur Sanders.

Ucapan Sanders dibalas Acosta dengan mengatakan dia telah berbohong. CNN juga merilis keterangan resmi menuding Gedung Putih mencabut izinnya sebagai balasan karena pertanyaannya.

CNN menyebut presiden ke-45 dalam sejarah AS itu sudah terlalu jauh dalam menyerang media dan menyebut tindakannya bisa berbahaya dan mengganggu non-AS.

"Presiden Trump sudah menegaskan dia tak menghormati pers bebas. Meski begitu, dia telah terikat sumpah untuk melindunginya," tutur CNN dikutip Al Jazeera.

Baca juga: Peraih Fake News Awards Versi Trump Jatuh kepada...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com