Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Rp 175 Triliun dari Saudi dan China, Pakistan Masih Butuh Utang IMF?

Kompas.com - 08/11/2018, 08:15 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber VOA News,AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Tim dari Dana Moneter Internasional (IMF) tiba di Islamabad pada Rabu (7/11/2018) untuk membahas kemungkinan pinjaman guna menyelesaikan krisis keuangan Pakistan.

Padahal sebelumnya, Menteri Keuangan Pakistan Asad Umar mengatakan, dana dari China dan dijanjikan oleh Arab Saudi pada bulan lalu membuat kesengsaraan fiskal negara segera berakhir.

"Kami memiliki selisih 12 miliar dollar AS (Rp 175 triliun) dan dalam angka itu, 6 miliar dollar AS (Rp 87,5 triliun) berasal dari Arab Saudi dan sisanya dari China," katanya, seperti diwartakan AFP.

Baca juga: Siarkan Pidato PM Pakistan, Stasiun TV Ini Salah Tulis Beijing Jadi Begging

Dia menambahkan, sekretaris keuangan dan gubernur bank negara akan diutus dalam pertemuan di Beijing pada Jumat mendatang untuk menyelesaikan persyaratan bantuan tersebut.

Pakistan juga mengamankan bantuan pendanaan dari Saudi senilai 6 miliar dollar AS, usai Perdana Menteri Imran Khan berkunjung ke kerajaan itu pada Oktober lalu.

Meski dijanjikan Saudi, namun Kementerian Keuangan Pakistan menyebut, negara masih akan mencari dukungan IMF untuk perencanaan ekonomi jangka panjang pemerintah.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu, Khan berupaya untuk mengatasi ekonomi yang berjuang melawan inflasi dan menopang cadangan devisa negara yang makin menipis.

Mantan atlet kriket itu juga mendorong penghematan, termasuk dengan melelang mobil mewah milik pemerintah.

Di sisi lain, Pakistan menerima miliaran dollar dalam bentuk pinjaman dari China untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang ambisius.

AS sebagai salah satu donor terbesar IMF khawatir dengan Pakistan yang kemungkinan menggunakan pinjaman untuk melunasi utang ke China.

Pakistan menepis anggapan AS tentang penggunaan dana talangan IMF guna membayar utangnya ke "Negeri Tirai Bambu".

Melansir VOA News, Kementerian keuangan Pakistan menyatakan hubungan antara bantuan IMF dan pinjaman dari China untuk membiayai Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) sama sekali tidak terkait.

Baca juga: Pulang dari Saudi, PM Pakistan Dijanjikan Pinjaman Rp 91 Triliun

CPEC merupakan infrastruktur energi dan jalan raya yang menghubungkan daratan China dengan Laut Arab.

“Karena itu sangat keliru mengaitkan paket bantuan IMF dengan CPEC. Pemerintah Pakistan telah bertekad akan menyelesaikan proyek CPEC itu secara keseluruhan,” kata pernyataan Kementerian Keuangan Pakistan.

Sebagai informasi, Pakistan terakhir kali menerima utang dari IMF pada 2013 senilai 6,6 miliar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber VOA News,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com