Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Martin Luther, Tokoh Reformasi Protestan

Kompas.com - 07/11/2018, 21:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

3. Dimulainya Reformasi Protestan
Di 1516, seorang Imam Ordo Dominikan bernama Johann Tetzel dikirim ke Jerman oleh Kekaisaran Roma Suci untuk menjual surat pengampunan.

Pengalamannya sebagai imam pengampunan antara 1503-1510 membuatnya dilantik menjadi Komisioner Jenderal oleh Uskup Agung Mainz Albrech von Brandenburg.

31 Oktober 1517, Luther menulis surat kepada Von Brandenburg memprotes penjualan surat pengampunan demi mendapat dana membangun Basilika Santo Petrus di Roma.

Di umur 27 tahun, Luther berkesempatan menjadi delegasi konferensi Gereja Katolik di Roma. Di sana, dia merasa sedih dengan korupsi dan perbuatan amoral di antara imam.

Di tengah studinya tentang Kitab Suci, dia mengalami pencerahan tatkala membaca Mazmur 22 saat mempersiapkan bahan kuliah.

Baca juga: Paus Fransiskus: Saya Percaya Tuhan, tetapi Bukan Tuhan Katolik

Di sana tertulis tentang ratapan dan penderitaan Yesus ketika menghadapi penyaliban. Sebuah ratapan yang mirip dengan kekecewaan Luther kepada agama dan Tuhan.

Dua tahun kemudian ketika mempersiapkan bahan kuliah tentang surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, dia membaca "orang benar bakal hidup oleh iman".

Dia sempat merenungkan kalimat tersebut sebelum dia paham bahwa kunci keselamatan rohani bukan diperbudak dogma agama, tetapi percaya bahwa iman itu sendiri yang membawa keselamatan.

Pada periode inilah, dia mengalami perubahan besar dalam hidupnya sekaligus menandai terjadinya Reformasi Protestan.

Surat protes kepada Uskup Agung Von Brandenburg kemudian dikenal sebagai Ninety-five Theses yang dalam dua pekan, salinannya menyebar ke seluruh Jerman.

Kemudian tulisan tersebut menyebar hingga ke Perancis, Inggris, maupun Italia pada 1519. Para cendekiawan menuju Wittenberg untuk mendengarkan kuliah Luther.

Baca juga: Gereja Katolik Selidiki Patung Bunda Maria yang Menangis Minyak Zaitun

4. Ekskomunikasi dengan Kepausan
Setelah Theses menyebar, pada Juni atau Juli 1519, Luther menyatakan Kitab Suci tak memberi Paus hak eksklusif untuk menginterpretasikan.

Pernyataan itu merupakan bentuk serangan langsung kepada otoritas kepausan. 15 Juni 1520, Paus Leo mengirim surat berisi ancaman.

Surat itu berisi ancaman Luther bakal mendapat ekskomunikasi kecuali dia menarik 41 kalimat dalam suratnya, termasuk Theses dalam waktu 60 hari.

Di 10 Desember 1520, Luther membakar surat tersebut yang membuat Paus Leo menjatuhkan ekskomunikasi pada 3 Januari 1521.

Pada 18 April 1521, dia dipanggil untuk datang ke Diet of Worms, sebuah pertemuan otoritas sekuler Kekaisaran Roma Suci di kota Worms.

Di sana, Luther kembali bersikukuh dia tak bersalah, dan meminta ditunjukkan dalil untuk mematahkan argumentasinya, yang tak bisa dilakukan dewan.

Karena itu pada 8 Mei 1521, dewan mengeluarkan Dekrit Worms berisi larangan bagi Luther untuk menulis, dan mengumumkannya sebagai "terpidana bidaah".

Dekrit itu membuatnya seolah dikutuk dan buronan. Seorang teman kemudian membantu menyembunyikannya di Kastil Wartburg.

Selama dalam masa persembunyian, Luther menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke bahasa Jerman supaya masyarakat bisa memahaminya.

Baca juga: Tradisi Syawalan di Grigak, Saling Maaf hingga Ucapan Terima Kasih untuk Umat Katolik

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com