BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) dilaporkan bakal memanggil Duta Besar Tanzania terkait dugaan "kemerosotan HAM dan hukum".
Sebabnya seperti dilansir The Independent Selasa (6/11/2018), laporan itu muncul setelah pemerintah regional Tanzania mengumumkan perburuan kaum gay.
Pekan lalu, Gubernur Dar Es Salaam Paul Makonda pekan lalu mengumumkan telah mendirikan komite khusus untuk memenjarakan massal komunitas gay.
Baca juga: Pemerintah Tanzania Canangkan Perburuan Kaum Gay
Komite beranggotakan 17 orang dari berbagai unsur seperti polisi, pengacara, hingga dokter itu dibentuk untuk mengidentifikasi homoseksual.
Komite tersebut bakal menyisir internet untuk mengenali video yang disinyalir menunjukkan aktivitas homoseksual, dan memperingatkan untuk menghapus "gambar seks mereka".
Makonda mengaku kebijakannya mendapat respon 18.000 pesan berisi dukungan dari masyarakat yang resah dengan "aksi bermoral rendah" itu.
"Sebagian dari mereka menyerahkan nama orang-orang yang mereka anggap sebagai homoseksual," ujar sekutu dekat Presiden John Magufuli itu.
Kementerian Luar Negeri Tanzania kemudian mengeluarkan keterangan resmi bahwa pandangan maupun kebijakan Makonda bukan representasi pemerintah pusat.
Meski begitu, komunitas LGBT mengkritis langkah pemerintah yang dianggap lamban maupun tidak memberikan kecaman terhadap aksi Makonda.
Salah seorang gay yang tak disebutkan identitasnya itu berujar, dia mempertanyakan pemerintah pusat ketika masyarakat Dar Es Salaam berbondong-bondong menyerahkan nama yang diduga gay.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan