Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana Menteri Selandia Baru Mengaku Mendapat Ancaman Kematian

Kompas.com - 07/11/2018, 14:59 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber SCMP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dalam wawancara televisi, Selasa (6/11/2018), bahwa dirinya telah mendapat sejumlah ancaman dengan salah satunya menyangkut nyawanya.

Dikatakan perdana menteri, ancaman tersebut datang dari aktivis lingkungan hidup yang menentang langkah Pemerintah Selandia Baru dalam penggunaan zat pestisida-1080 untuk membunuh hewan liar yang menjadi hama lingkungan, seperti oposum, cerpelai, dan musang.

Para aktivis menyebut zat pestisida-1080 dapat mencemari air dan lingkungan, serta berbahaya bagi makhluk hidup asli dan endemik, termasuk manusia.

Meski dirinya sendiri mendapat ancaman kematian, PM Ardern mengaku lebih cemas terhadap meningkatnya ancaman yang ditujukan kepada staf Departemen Konservasi (DoC).

"Saat kami melihat adanya ancaman itu berubah menjadi kekerasan dan mengancam orang-orang yang bekerja di garis depan dan melakukan pekerjaan mereka, maka itu menjadi kekhawatiran saya," kata Ardern.

Baca juga: Ancaman Trump Ketika Karavan Migran Honduras Kini Menuju AS

Diberitakan SCMP, yang melansir dari The Guardian, tindakan perlawanan terhadap penggunaan pestisida telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Ancaman yang ditujukan kepada staf DoC, mulai dari ban kendaraan yang disobek, mur yang dilonggarkan, jalan keluar yang diblokir oleh pengunjuk rasa, serta ancaman verbal maupun melalui media massa.

Pengunjuk rasa bahkan sempat mengancam bakal menembak jatuh helikopter yang membawa staf DoC.

Pada September lalu, aktivis anti-1080 menaruh puluhan bangkai burung di tangga parlemen. Namun setelah dilakukan uji laboratorium, pada puluhan bangkai tersebut tidak ada tanda racun pestisida-1080.

Menteri Konservasi Selandia Baru, Eugenie Sage menuduh para aktivis telah menyebarkan berita palsu tentang bahaya pestisida-1080.

Menurut pernyataan DoC, pestisida-1080 tidak meninggalkan residu permanen maupun akumulatif di air, tanah, tanaman, atau hewan yang akan berdampak risiko bagi manusia maupun lingkungan.

Meski telah mendapat jaminan dari pemerintah akan keamanan pestisida tersebut, ancaman yang dilancarkan para aktivis lingkungan tak berhenti, bahkan terus meningkat.

Direktur Jenderal DoC, Lou Sanson mengatakan bahwa ancaman dan intimidasi yang telah menjadi sangat buruk memaksanya melibatkan petugas berwajib.

Baca juga: Racuni 406 Ekor Elang, Staf Peternakan di Selandia Baru Dibui 14 Hari

Pada Rabu, kepolisian telah menahan seorang aktivis anti-1080 dan menuduhnya terlibat dalam empat ancaman pemerasan yang dikirim ke staf DoC di New Plymouth dalam setahun terakhir.

"Staf DoC harus dapat menjalankan pekerjaan mereka melindungi kawasan konservasi tanpa rasa takut akan dilukai atau dilecehkan," kata Sanson.

Pestisida-1080 merupakan senyawa kimia sodium fouroasetat yang dapat digunakan sebagai racun untuk membasmi hewan hama lingkungan.

Penggunaan pestisida tersebut sebagai upaya pemerintah Selandia Baru dalam mencapai tujuan negara bebas hama pada 2050.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com