Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilhan Omar, Pengungsi Somalia yang Kini Jadi Anggota Kongres AS

Kompas.com - 07/11/2018, 14:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Vox,AFP

SAINT PAUL, KOMPAS.com - "Saya Muslim dan saya hitam". Begitulah kalimat Ilhan Omar dalam wawancaranya dengan sebuah majalah baru-baru ini.

Omar merupakan satu dari dua perempuan Muslim pertama yang berhasil menjabat sebagai anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Negara Bagian Minnesota.

Baca juga: 2 Perempuan Muslim Ini Terpilih Jadi Anggota Kongres AS

Politisi Partai Demokrat itu mendapat kursi House of Representatives setelah mengalahkan kandidat Partai Republik, Jennifer Zielinski, dengan perolehan suara 78,4 persen.

Bersama keluarganya, Omar melarikan diri dari Somalia ketika negara itu dilanda perang sipil pada usia delapan tahun.

Mereka sempat menghabiskan empat tahun di kamp penampungan pengungsi Kenya sebelum memutuskan hijrah ke Minnesota pada 1997.

Karir politik Omar tumbuh setelah dia menjadi Ketua NAACP, sebuah organisasi pembela hak sipil masyarakat Afrika-Amerika.

Selain itu, dia juga pernah bekerja sebagai penyelenggara kegiatan komunitas lokal, hingga staf bagi dewan kota Minneapolis.

Di 2016, Omar terpilih sebagai anggota badan legislatif Minnesota, membuatnya menjadi warga Somalia-Amerika pertama yang menduduki jabatan tersebut.

Dia memutuskan mencalonkan diri sebagai anggota Kongres AS setelah Keith Ellison mundur untuk mengincar posisi Jaksa Wilayah Minnesota.

Adapun Ellison, yang juga politisi dari Partai Demokrat, merupakan Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres, dan bertugas sejak 2007.

Namun, alasan lain yang memperkuat keinginannya menjadi wakil rakyat majelis rendah AS itu adalah Presiden Donald Trump.

Dilansir MinnPost via Vox Selasa (6/11/2018), politik rasa takut yang ditebarkan oleh Trump semakin memotivasi dirinya untuk maju.

Omar menjelaskan, distriknya merupakan wilayah yang mengedepankan nilai-nilai progresif. Salah satu cara untuk mempertahankan nilai itu adalah kandidat yang juga progresif.

"Saya adalah satu dari sekian banyak orang yang menginginkan bagaimana sebuah demokrasi diwakili secara seharusnya," kata Omar kepada AFP.

Sebagai politisi progresif, dia mendukung pendidikan gratis di perguruan tinggi, reformasi hukum, maupun permukiman bagi semua warga.

Dia menolak kebijakan Trump tentang migran, dan menginginkan penghapusan Otoritas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) yang dilaporkan sering menggelar deportasi massal.

Baca juga: Jelang Pemilu Sela AS, Harga Emas Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Vox,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com