Sopir Dihajar Penumpang Bikin Sebuah Bus Tabrak Dinding Terowongan

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah bus yang melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam menabrak dinding sebuah terowongan setelah pengemudi dihajar penumpang yang mabuk.

Insiden yang membuat para penumpang bus ketakutan itu terjadi di provinsi Jilin, wilayah timur laut China.

Bus jarak jauh yang dikemudikan pria bermarga Sun itu sedang menempuh perjalanan dari kota Yanji menuju Tumen pada 27 Oktober lalu.

Baca juga: Sopir dan Penumpang Berkelahi, Bus Terjun Bebas ke Sungai Yangtze

Saat itulah seorang penumpang pria yang diduga kuat sedang mabuk mulai merokok di dalam bus.

Pengemudi kemudian meminta pria yang kemudian diidentifikasi bermarga Zheng itu agar mematikan rokoknya.

Ternyata peringatan ini membuat Zheng marah. Dalam rekaman CCTV bus terlihat Zheng dengan terhukung-huyung berjalan dari kursinya menuju ke kabin pengemudi.

Setibanya di sana, tanpa banyak bicara Zheng menghajar wajah Sun.

Serangan tiba-tiba itu membuat Sun kaget dan kehilangan kendali busnya. Alhasil bus itu tergelincir tak terkendali dan menghantam tembok beton terowongan.

Rekaman CCTV memperlihatkan bagaimana 27 penumpang bus itu berteriak ketakutan sementara Sun berusaha mengendalikan kendaraan besar itu.

Sementara itu, karena bus melaju cukup kencang yaitu 87 kilometer per jam membuat Zheng kehilangan kendali.

Saat terjatuh, Zheng malah memegangi kemudi bus sehingga membuat upaya Sun mengendalaikan bus semakin sulit.

Beruntung, Sun berhasil menghentikan mobilnya dan bencana yang lebih fatal tak terjadi.

Setelah bus berhenti, Sun meminta seluruh penumpang turun. Sedangkan Zheng yang mabuk tetap berada di dalam bus dan menekan klakson berkali-kali.

Tak lama kemudian polisi tiba di tempat itu lalu menahan Zheng. Polisi menegaskan tak ada penumpang yang terluka, sedangkan sang pengemudi mengalami pendarahan di hidung karena dipukul Zheng.

Saat diperiksa polisi, Zheng mengakui, dia memukul pengemudi karena dilarang merokok di dalam bus.

Baca juga: Sopir Bus Usir Penumpangnya karena Tak Beri Jalan bagi Disabilitas

Alhasil, polisi memutuskan untuk mengurung Zheng selama sembilan hari dan menjatuhkan denda 200 yuan (Rp 428.000).

Namun, kemudian aparat keamanan menjerat Zheng dengan dakwaan yang lebih berat yaitu membahayakan keselamatan publik.