PARIS, KOMPAS.com - Kepulauan Pasifik Selatan New Caledonia menggelar referendum untuk merdeka dari Perancis pada Minggu (4/11/2018_.
Referendum tersebut telah lama dinantikan untuk mengakhiri proses dekolonisasi selama 30 tahun.
Pilihan "yes" dalam pemungutan suara akan menghilangkan kekuasaan Paris di wilayah Indo-Pasifik. Lalu, bagaimana hasilnya?
Diwartakan AFP, voting dimenangkan oleh penduduk pulau New Caledonia yang menolak kemerdekaan dari Perancis.
Baca juga: Presiden Perancis Kritik Keputusan Belgia Beli F-35 dari AS
Pada penghitungan akhir, 56,4 persen orang menolak pulau yang letaknya sekitar 18.000 km dari daratan Perancis itu menjadi independen.
Presiden Emmanuel Macron menyatakan kebanggaan yang besar tentang langkah bersejarah tersebut.
"Ini merupakan tanda kepercayaan di republik Prancis, di masa depan dan nilai-nilainya," ucapnya.
Les Calédoniennes et les Calédoniens se sont exprimés pour que la Nouvelle-Calédonie reste française. Cette étape historique est une grande fierté pour la République. Un seul vaincu, la tentation de la division. Un seul vainqueur, la paix. Maintenant, tournons-nous vers l’avenir.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) 4 November 2018
New Caledonia merupakan rumah bagi seperempat persediaan nikel yang diketahui di dunia. Pulau itu mnjadi pijakan bagi Perancis di Pasifik, di mana China dianggap begitu berpengaruh.
Ketegangan telah berlangsung lama antara penduduk asli yang disebut Kanak dan condong dengan pro-kemerdekaan.
Sementara, keturunan pemukim kolonial tetap setia kepada Perancis.
Selama satu dekade terakhir, hubungan antara kedua kelompok telah meningkat tajam, tetapi hasil suara "no" sudah diprediksi oleh beberapa jajak pendapat awal.
Sekitar 175.000 dari 280.000 orang yang tinggal di kepulauan itu berhak untuk memilih dalam referendum tersebut.
Perekonomian New Caledonia didukung oleh subsidi tahunan Perancis sekitar 1,3 miliar euro, nikel yang diperkirakan mewakili 25 persen dari total dunia, dan juga pariwisata.
Wilayah itu juga menikmati tingkat otonomi besar, tetapi sangat bergantung pada Perancis untuk pertahanan dan pendidikan.
Pertama kali ditemukan oleh penjelajah Inggris, James Cook, kepulauan New Caledonia menjadi koloni Perancis pada 1853.