MANILA, KOMPAS.com - Seorang biarawati Australia yang membuat marah Presiden Rodrigo Duterte meninggalkan Filipina pada Sabtu (2/11/2018).
AFP mengabarkan, kepergiannya menjadi babak akhiperjuangan hukum yang panjang melawan upaya pemerintah untuk mendeportasinya
Suster Patricia Fox dikawal ke bandara oleh sekitar 200 aktivis hak asasi manusia yang memuji tahun-tahun pelayanannya di negara Asia Tenggara itu.
"Duterte, keluar. Suster Pat, kembalilah," teriak beberapa pendukung.
Baca juga: Vatikan Imbau Biarawati Kurangi Bermain Media Sosial
Fox telah menghabiskan hampir tiga dekade bekerja dengan buruh, petani dan kaum miskin kota Filipina.
Saat pergi dengan kesedihan, dia mendesak simpatisannya untuk terus membantu warga yang kurang beruntung.
"Saya harap (Duterte) mendengarkan suara rakyat kecil, bukan hanya militer, bukan hanya para pengusaha, tetapi para petani, para pekerja, rakyat kesukuan," katanya.
Fox pernah membuat marah Duterte karena bergabung dalam misi pencarian fakta pada April lalu untuk menyelidiki dugaan pelanggaran terhadap petani.
Dia sempat ditangkap dengan tuduhan melanggar ketentuan visanya terhadap kegiatan aktivisnya.
Otoritas imigrasi awal pekan ini menolak memperpanjang visa kunjungannya dan memerintahkan perempuan berusia 71 tahun itu pergi dari Filipina.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.