Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Pakistan Berjuluk "Bapak Taliban" Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 03/11/2018, 20:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Dikenal sebagai "Bapak Taliban", ulama dan politisi terkemuka Pakistan, Maulana Sami Ul-Haq tewas ditikam oleh orang tak dikenal di kediamannya di Rawalpindi pada Jumat (2/11/2018).

Diwartakan Times of Islamabad, sekretaris pribadi dan penjaga dari pemimpin Jamiat Ulema-i-Islam itu diinterogasi selama tiga jam pada Sabtu (3//2018).

Maulana tewas diserang di rumahnya, ketika para staf pribadinya tidak berada di rumah.

Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tidak dapat diselamatkan karena menerima total 12 luka pada perut, jantung, dahi, dan telinga.

Baca juga: Jenderal AS Akui Taliban di Afghanistan Tak Bisa Dikalahkan

Times of India mengabarkan, putra Maulana, Hamid Ul-Haq, mengatakan ayahnya ditikam beberapa kali di kamar tidurnya.

"Ayah saya berada di Islamabad untuk memimpin aksi protes atas faksi Jamiat Ulema-i-Islam terhadap pembebasan Aasia," katanya.

"Karena penyakitnya yang berhubungan dengan usia, dia kembali ke rumah untuk beristirahat tapi ditikam sampai meninggal dunia," ujarnya,

Dia mengatakan, pembunuhan terhadap ayahnya merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dari penghasutan yang berlangsung di seluruh negeri.

Maulana berusia 83 tahun, dia juga merupakan kepala Darul Uloom Haqqania yang melatih ratusan pemuda untuk bergabung dengan Taliban pada 1990-an.

Beberapa pemimpin Taliban terkenal, termasuk pendiri gerakan Taliban di Afghanistan Mullah Omah pernah berguru dengannya.

Melansir AFP, beberapa analis menilai dia tidak memiliki pengaruh pada Taliban di Afghanistan.

"Dia tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap Taliban Afghanistan, tetapi dia mendukung perjuangan mereka," kata analis Rahimullah Yusufzai .

"Banyak pemimpin dan pejuang Taliban Afghanistan telah belajar darinya," ujarnya.

Media Pakistan menyebut kematian Maulana sebagai pukulan bagi proses perdamaian Afghanistan, tetapi Yusufzai meragukannya.

Baca juga: Pakistan Bebaskan Komandan Taliban yang Ditahan Selama Delapan Tahun

Dia menyatakan, kematiannya tidak akan berdampak pada pembicaraan perdamaian karena dia tidak pernah menjadi bagian dari negosiasi.

Sementara itu, pengguna media sosial di Afghanistan menyebutnya sebagai "pembuat onar".

"Taliban telah kehilangan ayah mereka, sekarang mereka yatim piatu," tulis Bilal Noori, seorang warga Afghanistan.

Kematiannya secara luas dikecam di Pakistan oleh politisi dan pemimpin agama, sementara Perdana Menteri Imran Khan menyerukan penyelidikan atas pembunuhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com