MUMBAI, KOMPAS.com - Seekor harimau pemangsa manusia di India yang diklaim telah menewaskan belasan korban dalam dua tahun terakhir telah ditembak mati.
Namun, pembunuhan terhadap hewan dilindungi tersebut memicu kontroversi mengenai legalitasnya.
AFP mengabarkan, erburuan harimau paling terkemuka di "Negeri Anak Benua" berakhir pada Jumat (2/11/2018) malam, ketika induk dari dua bayi harimau usia 10 bulan itu diketahui keberadaannya.
Para pemburu menyebut sang induk dengan julukan T1. Namun bagi pecinta hewan, harimau betina itu dinamai Avni.
Baca juga: China Bela Langkah Izinkan Penjualan Cula Badak dan Tulang Harimau
T1 atau Avni ditembak mati di hutan negara bagian Maharashtra, hutan Yavatmal.
Sebuah tim dengan lebih dari 150 orang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencari T1, menggunakan paraglider dan puluhan kamera inframerah sementara penembak jitu naik ke punggung gajah.
Mahkamah Agung India telah mengeluarkan perintah berburu untuk T1. Hewan predator itu disalahkan atas 13 kematian manusia sejak Juni 2016.
T1 dilaporkan ditembak mati oleh Ashgar Ali Khan, putra pemburu paling terkenal India Nawab Shafath Ali Khan.
Kepala Konservator Utama Hutan AK Mishra mengatakan kepada surat kabar Indian Express, awalnya staf hutan berhasil melesatkan obat penenang ke arah harimau tersebut sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
"Tapi dia menyerang tim, memaksa Asghar menembak untuk membela diri. Harimau betina itu mati dengan satu tembakan," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.