Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diculik di Suriah, Jurnalis Jepang Minta Maaf ke Pemerintah

Kompas.com - 03/11/2018, 15:56 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,CTV News

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang memang terkenal dengan budaya masyarakatnya yang selalu membungkuk ketika berjumpa dengan orang yang dihormati, atau pun saat mengungkapkan penyelasan.

Tak terkecuali jurnalis Jumpei Yasuda. Dia berhasil pulang ke rumahnya di Jepang setelah tiga tahun hidup dalam penyekapan oleh kelompok ekstremis Suriah.

Pada Jumat (2/11/2018), dia membungkukkan badan dan menyampaikan ungkapan minta maaf di depan pemerintah atas penculikan yang dialaminya.

Baca juga: Selama Disekap Ekstremis Suriah, Jurnalis Jepang Dilarang Gaduh dan Bergerak

Melansir CTV News, dia mengaku membuat kecerobohan saat hendak meliput zona konflik.

Yasuda pergi ke Suriah pada Juni 2015 untuk mengetahui bagaimana konflik memengaruhi kehidupan masyarakat, termasuk perempuan, anak-anak, dan tentara.

Dia juga mengaku salah mengambil keputusan ketika pemandunya mengubah rencana. Yasuda memilih untuk mengikuti pemandu lain yang tidak dikenalnya.

Mereka justru menangkapnya dan memasukkannya ke mobil, kemudian mengurungnya di sebuah rumah.

"Saya memilih jalan yang salah. Itu merupakan kesalahan memalukan tanpa pikir panjang," ucapnya.

"Kepada semua orang yang membantu membebaskan saya dan mereka yang mengkhawatirkan saya, saya sangat minta maaf dan mengucapkan terima kasih yang tulus," tuturnya.

Dia membungkuk begitu dalam sambil terus berterima kasih dan mengungkapkan penyesalan.

Diwartakan AFP, dia menceritakan kembali kisahnya selama berada dalam penyekapan. Yasuda dipindahkan beberapa kali dari satu tempat ke tempat lain.

Dia mengaku dipukuli dan dilarang bergerak atau membuat suara gaduh selama berhari-hari.

Baca juga: Jurnalis Jepang: 3 Tahun Disekap Rasanya Seperti di Neraka

Namun suatu ketika, dia diizinkan menonton televisi, menulis jurnal, dan diyakinkan bahwa dia tidak akan dibunuh.

Saat kasusnya pertama kali diketahui, muncul spekulasi dia diculik oleh kelompok yang sebelumnya dikenal sebagai Al-Nusra Front, mantan afiliasi Al-Qaeda.

Berdasarkan interaksi yang dia amati antara penculiknya dan anggota Al-Nusra, menunjukkan dia tidak berada di tangan kelompok tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,CTV News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com