Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki: Khashoggi Langsung Dicekik dan Dimutilasi Setelah Masuk Konsulat

Kompas.com - 01/11/2018, 10:14 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com — Otoritas Turki menyampaikan pernyataan resmi pertamanya terkait lanjutan kasus pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi di gedung konsulat Saudi di Turki.

Dilaporkan AFP, Khashoggi diyakini dicekik segera setelah dia masuk ke gedung konsulat Saudi di Istanbul.

Kemudian tubuhnya dimutilasi dan dihancurkan sebagai bagian yang telah direncanakan.

Demikian pernyataan dari jaksa kepala Turki Irfan Fidan, satu jam setelah dia bertemu dengan jaksa agung Saudi Sheikh Saud al-Mojeb.

Baca juga: Kasus Khashoggi Bikin Adik Raja Salman di Inggris Balik ke Saudi

"Sesuai dengan rencana sebelumnya, korban, Jamal Khashoggi, dicekik sampai mati segera setelah masuk ke Konsulat jendera Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk mengurus formalitas pernikahan," demikian pernyataan Fidan, Rabu (31/10/2018).

"Tubuh korban dipotong-potong dan dihancurkan menyusul kematiannya karena dicekik, yang lagi-lagi, sesuai dengan rencana awal," imbuhnya.

Sheikh Saud dikirim Saudi sebagai kepala penyelidikan kasus pembunuhan Saudi ke Istanbul pada pekan ini.

Dia tiba pada Minggu lalu dan bertemu dengan Fidan sebanyak dua kali, serta berbincang dengan intelijen Turki MIT.

Kemudian dia terbang ke Istanbul pada Rabu sore tanpa membuat pernyataan publik.

"Terlepas dari upaya kami yang bermaksud baik untuk mengungkapkan kebenaran, tidak ada hasil nyata yang keluar dari pertemuan itu," kata kantor kejaksaan Turki.

Seperti diketahui, Khashoggi merupakan jurnalis berkebangsaan Saudi yang bekerja untuk pers Amerika Serikat. Dia dikenal sebagai pengkritik kebijakan negaranya.

Baca juga: Jaksa Saudi Tolak Bagikan Informasi ke Turki soal Pembunuhan Khashoggi

BBC mewartakan, jenazah Khashoggi belum ditemukan hingga kini, namun Turki, AS, dan juga Saudi sepakat bahwa dia dibunuh di dalam gedung konsulat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berbicara dengan Raja Salman pada pekan lalu. Keduanya setuju untuk melanjutkan kerja sama penyelidikan.

Pejabat Turki anonim sebelumnya mengatakan, pihaknya memiliki bukti audio dan visual untuk membuktikan pernyataan mereka terhadap kematian sang jurnalis.

Namun, bukti-bukti tersebut belum ada yang dirilis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com