KOMPAS.com — Black box atau kotak hitam menjadi bagian dari sebuah pesawat terbang yang paling dicari keberadaannya saat sebuah pesawat mengalami kecelakaan.
Bukan tanpa alasan, kotak inilah yang akan menjadi jawaban atas segala pertanyaan tim investigasi saat mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan.
Dengan alat ini, informasi dapat dikumpulkan dengan lebih mudah. Black box banyak digunakan untuk membantu analisis penyebab kecelakaan.
Dilansir dari ABC, terdapat 8 fakta tentang black box yang mungkin belum Anda ketahui.
Kotak penting ini memang disebut sebagai black box atau berarti kotak hitam. Tidak seperti namanya, kotak ini sesungguhnya berwarna oranye menyala.
Warna oranye dipilih untuk memudahkan pencarian saat pesawat hancur atau rusak di sebuah kecelakaan.
Warna yang mencolok akan memudahkan para pencari untuk menemukannya di antara reruntuhan badan pesawat.
Baca juga: Pakaian dan Majalah Ditemukan di Lokasi Sinyal Kotak Hitam Lion Air Terlacak
Black box terdiri dari dua bagian penting, yakni rekaman data penerbangan atau flight data recorder (FDR) dan rekaman suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).
FDR berisi rekaman kecepatan pesawat, ketinggian, percepatan vertikal, dan aliran bahan bakar. Sementara CVR berisi rekaman percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan kopilot.
Black box wajib ada di setiap penerbangan, baik pesawat komersial, bisnis, maupun militer.
Biasanya black box disimpan di bagian ekor pesawat. Bagian ini dinilai paling aman jika sebuah kecelakaan pesawat terjadi.
Black box diciptakan oleh seorang ahli dari Australia bernama Dr David Warren. Adapun Warren membuat black box karena memiliki cerita masa lalu tersendiri.
Ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat Bass Strait pada 1934 saat dirinya berusia 9 tahun.