KOMPAS.com - Tanggal 31 Oktober identik dengan Halloween, yang dirayakan di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Perayaan ini ditujukan untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal.
Di sejumlah negara, perayaan tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan aksesoris kostum menyerupai hantu atau sosok menyeramkan lain.
Seiring berjalannya waktu, perayaan ini berubah menjadi liburan di Amerika Serikat. Anak-anak diberikan kesempatan untuk berdandan seperti vampir atau penyihir yang menyeramkan.
Di balik itu semua, terdapat sejumlah fakta mengenai perayaan Hallowen. Berikut ulasannya:
Banyak anggapan tentang pemakaian topeng yang digunaan saat Halloween hanya untuk kalangan anak-anak. Namun, sebenarnya itu merupakan adopsi dari cerita masa lalu.
Dilansir dari Mirror, masyarakat zaman dulu untuk menakuti roh jahat.
Topeng terbuat dari kulit binatang dan harapannya jika roh-roh jahat melihat orang menggunakan topeng tersebut, roh jahat menganggap mereka juga roh dan membiarkannya pergi bebas.
Tradisi Halloween di Inggris biasanya menggunakan lentera berbentuk ukiran wajah untuk menakut-nakuiti seseorang. Lentera yang dibuat pada awalnya menggunakan lobak yang diukir menyerupai wajah yang seram.
Namun, ketika imigran Irlandia membawa konsep ini ke Amerika, Jack'O Lantern yang terkenal diubah menggunakan labu.
Labu dinilai memiliki harga yang lebih murah dari lobak. Sejak saat itu, banyak perayaan Halloween yang menggunakan labu seperti saat ini.
Terdapat banyak simbol mengenai perayaan Halloween ini. Kucing hitam, laba-laba, dan kelelawar merupakan salah satunya.
Banyak orang yang merayakan menggunakan pernak-pernik hewan tersebut.
Dilansir dari Business Insider, hewan-hewan itu menurut cerita merupakan simbol yang berasal dari abad pertengahan yang dikaitkan dengan nasib buruk.
Kekhawatiran muncul dan berkembang ketika muncul anggapan bahwa permen yang didapat saat Halloween mengandung racun.
Ini timbul karena banyaknya anak yang mengalami keracunan ketika memakan permen ketika Halloween.
Pada 1970, seorang anak laki-laki meninggal karena overdosis heroin. Para peneliti menemukannya di permen.
Namun, dalam penelitian lanjutan, anak itu tidak sengaja mengonsumsi beberapa simpanan heroin pamannya. Keluarga kemudian telah menaburkan beberapa permen untuk menutupi insiden itu.
Walau sebenarnya hiasan umum dalam perayaan Halloween dengan dekorasi penyihir dan bulan purnama banyak ditampilkan, purnama sungguhan saat Halloween jarang terjadi.
Dalam catatan, bulan purnama tak akan terjadi sampai 2020. Bulan purnama dalam Halloween terjadi pada 2001 dan sebelumnya pada 1955.
Terdapat banyak kepercayaan mengenai Halloween. Salah satunya adalah mengenai penggunaan pisau saat perayaan.
Ketika Anda berada di Jerman ketika Halloween, ada tradisi menyembunyikan pisau dan benda tajam lainnya.
Hal itu bermula cerita turun-temurun bahwa roh yang kembali dapat melukai seseorang jika melihat pisau yang tertinggal di rumah. Oleh sebab itu, penggunaan pisau harus diamankan ketika malam perayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.