Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Saudi Tolak Bagikan Informasi ke Turki soal Pembunuhan Khashoggi

Kompas.com - 31/10/2018, 19:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet,AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Arab Saudi Sheikh Saud al-Mojeb menggelar pertemuan dengan intelijen Turki berkaitan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Kantor berita DHA via AFP melaporkan Rabu (31/10/2018), Mojeb meninggalkan hotel pukul 21.10 waktu setempat, dan menuju markas intelijen Turki (MIT).

Dia sempat melangsungkan pertemuan dengan Jaksa Penuntut Turki Irfan Fidan sebelum menginspeksi Konsulat Saudi di Levent, Istanbul.

Baca juga: Muncul Petisi Ubah Nama Jalan Kedubes Saudi di AS Jadi Jamal Khashoggi

Kolumnis Turki Abdulkadir Selvi dalam kolomnya di Hurriyet menuturkan, Mojeb menolak untuk membagi informasi dengan otoritas setempat selama kunjungannya.

Dalam tulisannya, Selvi menduga Mojeb datang ke Turki dalam rangka mengumpulkan informasi tentang Khashoggi alih-alih membagikannya.

Dia menjelaskan, penyelidik Turki menjadi tidak nyaman ketika Mojeb selalu menolak saat ditanyakan di mana jenazah Khashoggi berada.

Maupun saat didesak untuk mengungkapkan ke-18 pelaku yang diklaim Saudi telah ditangkap, serta warga lokal yang bekerja sama dengan pembunuh tersebut.

Selvi menyatakan fokus utama Mojeb adalah mengejar ponsel Khashoggi yang dilaporkan diserahkan kepada tunangannya, Hatice Cengiz, sebelum dia masuk ke gedung konsulat.

Dia menduga kedatangan Mojeb tidak untuk menyelesaikan kasus, melainkan melindungi Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

"Jika tidak, mengapa dia harus menyembunyikan informasi yang begitu penting kepada para penyelidik Turki?" tanya Selvi.

Tidak hanya Selvi, pejabat senior Turki yang menolak disebutkan identitasnya itu berujar Mojeb tidak menunjukkan niat untuk berkolaborasi.

Pejabat anonim itu mengatakan, Mojeb begitu antusias saat mendengarkan paparan dari Turki mengenai bukti yang mereka temukan.

"Namun, dia sepertinya tidak nyaman, dan tidak berniat untuk bekerja sama untuk menuntaskan penyelidikan ini," terangnya.

Baca juga: Tunangan Khashoggi Minta Trump Tidak Tutupi Kasus Pembunuhan Sang Jurnalis

Khashoggi dilaporkan menghilang saat memasuki konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan Cengiz. Saudi awalnya bersikukuh dia telah meninggalkan gedung.

Namun sumber internal penyelidik Turki menyatakan kontributor The Washington Post tersebut dibunuh oleh 15 orang dan jenazahnya dimutilasi.

Riyadh kemudian memberikan pengakuan bahwa Khashoggi tewas dalam pertikaian, sebelum kantor jaksa penuntut mengumumkan dia tewas dalam pembunuhan berencana.

Sumber dari dinas intelijen Inggris (MI6) mengaku mereka telah mengetahui plot pembunuhan itu, dan sempat meminta Saudi membatalkan niatnya.

Adapun seorang teman Khashoggi menjelaskan, si jurnalis dibunuh karena mengetahui adak bukti Saudi menggunakan senjata kimia dalam konflik di Yaman.

Baca juga: Khashoggi Dibunuh karena Tahu Saudi Pakai Senjata Kimia di Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hurriyet,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com