Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Bersiap Kedatangan Inspektur Internasional ke Situs Nuklir

Kompas.com - 31/10/2018, 13:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara disebut sedang mempersiapkan kemungkinan kunjungan dari inspektur internasional untuk memverifikasi penutupan situs uji coba nuklir Punggye-ri.

Pernyataan itu disampaikan oleh agen mata-mata Korea Selatan dalam audit parlemen, Rabu (31/10/2018), seperti diwartakan oleh kantor berita Yonhap.

Dalam sesi tertutup, National Intelligence Service (NIS) memaparkan laporan kepada parlemen tentang pemantauan secara dekat pergerakan Korea Utara.

Baca juga: Pengusaha Singapura Bantah Berdagang dengan Korea Utara

"Berbagai petunjuk mendeteksi, Korea Utara sedang melakukan persiapan dan aktivitas terkait intelijen atas kemungkinan kunjungan dari pakar luar," demikian pernyataan NIS, yang diutarakan oleh Kim Min-ki, perwakilan partai berkuasa Korsel.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji akan menerima kunjungan inspektur asing ke situs Punggye-ri.

Pada Mei lalu, Korea Utara menghancurkan situs uji coba nuklirnya di depan jurnalis asing. Meski demikian, tidak nampak kehadiran pakar nuklir internasional dalam kegiatan tersebut.

Dalam penghancuran situs nuklir Punggye-ri, penyiar Sky News Tom Cheshire melaporkan serangkaian ledakan di lokasi tersebut.

Saat itu, wakil direktur Institute Senjata Nuklir Korea Utara mengatakan, penghancuran fasilitas dilakukan dengan tingkat transparasi tinggi.

Transparasi disebut sebagai upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke semenanjung Korea dan dunia.

"Dihentikannya uji coba nuklir merupakan proses penting untuk menuju perlucutan senjata," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

"Kami akan terus bergandengan tangan dengan semua orang yang cinta damai dalam membangun perdamaian dunia," imbuhnya.

Baca juga: Korea Utara Disebut Impor Barang Mewah Senilai Rp 9 Triliun dari China

Kim Jong Un juga sepakat untuk menutup secara permanen situs uji coba misil Dongchang-ri saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada September lalu.

Terkait fasilitas nuklir lainnya, intelijen Korea Selatan tidak mendeteksi adanya perubahan di kompleks nuklir dan rudal Yongbyon.

Namun, NIS menemukan indikasi Korea Utara terus terlibat dalam serangan peretasan untuk mencuri informasi dan uang, membobol akun e-mail serta menambang mata uang virtual untuk mendapatkan mata uang asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com