Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Baru di Istanbul Diklaim Turki sebagai yang Terbesar di Dunia

Kompas.com - 29/10/2018, 14:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (29/10/2018) akan meresmikan bandara internasional terbaru di Istanbul, yang diklaim bakal menjadi bandara terbesar di dunia.

Bandara tersebut merupakan salah satu dari sejumlah mega proyek di bawah pemerintahan Erdogan, yang dijadwalkan dibuka secara penuh pada Senin.

Namun, konstruksinya diliputi berbagai penundaan dan protes pekerja karena kondisi yang buruk.

Erdogan memperjuangkan proyek senilai 12 miliar dollar AS atau sekitar Rp 182,7 triliun untuk membuat Istanbul sebagai hub perjalanan yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Afrika, termasuk menargetkan maskapai berbendera Turki sebagai raksasa penerbangan global.

Baca juga: Saudi Tak Bakal Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi kepada Turki

Melansir AFP, namun bandara hanya menawarkan penerbangan ke lima wilayah tujuan sampai pembukaan lebih lanjut pada 29 Desember mendatang.

Bandara itu diperkirakan akan melayani hingga 90 juta penumpang setiap tahunnya, dan akan meningkat hingga 200 juta penumpang saat semua fasilitas selesai dibangun pada 2028.

Jumlah itu hampir dua kali lipat dari bandara paling sibuk di dunia, Hartsfield-Jackson di kota Atlanta, Amerika Serikat.

Penerbangan pertama di bandara yang belum diberi nama ini akan melayani tujuan Ankara pada Kamis mendatang.

Erdogan diperkirakan akan mengungkapkan nama bandara tersebut dalam upacara pemotongan pita pada pukul 16.00 waktu setempat, yang juga akan dihadiri Emir Qatar Sheikh Tamin bin Hamad al-Thabi dan Presiden Sudan Omar al-Bashir.

Nantinya, bandara akan menggantikan peran Bandara Ataturk Istanbul yang menua. Peresmian bakal dilakukan bertepatan dengan peringatan 95 tahun berdirinya Turki modern oleh Mustafa Kemal Ataturk.

Banyak yang berspekulasi kemungkinan Erdogan akan menamai bandara itu dengan Abdulhamid II, sultan era Ottoman. Beberapa menilai, nama Erdogan yang akan terpampang besar menjadi nama bandara.

Baca juga: Menhan Turki: Pembelian S-400 adalah Keharusan, bukan Pilihan

Direktur Umum Bandara Besar Istanbul (IGA) mengatakan, periode dua bulan setelah soft opening pada hari ini nanti akan dimanfaatkan untuk mengidentifikasi apa yang masih perlu dilakukan lebih lanjut.

Otoritas menyebut, jalur kereta metro akan dibangun untuk menghubungkan bandara, yang terletak di pesisir Laut Hitam itu, dengan kota sejauh 35 km.

Ketika sudah sepenuhnya rampung dibangun, bandara akan memiliki enam landasan pacu dan dua terminal sepanjang 76 km persegi. Ukuran tersebut tiga kali ukuran bandara Ataturk.

Banyak pekerja tewas

Turkish Airlines akan mengambil keuntungan terkait beroperasinya bandara tersebut, seperti ekspansi komersial dan operasi kargo.

"Tahun depan, kami akan menambah 40 pesawat di bandara. Pada 2023, kami akan punya 450 pesawat dan melayani 120 juta penumpang setiap tahun," kata seorang sumber.

Sebanyak 35.000 orang akan dipekerjakan untuk menuntaskan proyek yang masih berantakan di banyak sisi sehingga selesai tepat waktu

Baca juga: Gara-gara Buah Melon, Perempuan Turki Bunuh Sang Suami

Namun, pada bulan lalu, ratusan pekerja melakukan aksi protes karena kondisi yang memburuk dan adanya korban tewas selama proses pembangunan bandara.

Serikat pekerja menyatakan, otoritas Turki melakukan tindakan keras terhadap mereka, termasuk menahan ratusan orang.

Hingga kini, sebanyak 20 orang masih dipenjara. Sementara itu, 30 pekerja tewas selama pembangunan proyek yang dimulai sejak 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com