ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (29/10/2018) akan meresmikan bandara internasional terbaru di Istanbul, yang diklaim bakal menjadi bandara terbesar di dunia.
Bandara tersebut merupakan salah satu dari sejumlah mega proyek di bawah pemerintahan Erdogan, yang dijadwalkan dibuka secara penuh pada Senin.
Namun, konstruksinya diliputi berbagai penundaan dan protes pekerja karena kondisi yang buruk.
Erdogan memperjuangkan proyek senilai 12 miliar dollar AS atau sekitar Rp 182,7 triliun untuk membuat Istanbul sebagai hub perjalanan yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Afrika, termasuk menargetkan maskapai berbendera Turki sebagai raksasa penerbangan global.
Baca juga: Saudi Tak Bakal Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi kepada Turki
Melansir AFP, namun bandara hanya menawarkan penerbangan ke lima wilayah tujuan sampai pembukaan lebih lanjut pada 29 Desember mendatang.
Bandara itu diperkirakan akan melayani hingga 90 juta penumpang setiap tahunnya, dan akan meningkat hingga 200 juta penumpang saat semua fasilitas selesai dibangun pada 2028.
Jumlah itu hampir dua kali lipat dari bandara paling sibuk di dunia, Hartsfield-Jackson di kota Atlanta, Amerika Serikat.
Penerbangan pertama di bandara yang belum diberi nama ini akan melayani tujuan Ankara pada Kamis mendatang.
Erdogan diperkirakan akan mengungkapkan nama bandara tersebut dalam upacara pemotongan pita pada pukul 16.00 waktu setempat, yang juga akan dihadiri Emir Qatar Sheikh Tamin bin Hamad al-Thabi dan Presiden Sudan Omar al-Bashir.
Nantinya, bandara akan menggantikan peran Bandara Ataturk Istanbul yang menua. Peresmian bakal dilakukan bertepatan dengan peringatan 95 tahun berdirinya Turki modern oleh Mustafa Kemal Ataturk.
Banyak yang berspekulasi kemungkinan Erdogan akan menamai bandara itu dengan Abdulhamid II, sultan era Ottoman. Beberapa menilai, nama Erdogan yang akan terpampang besar menjadi nama bandara.
Baca juga: Menhan Turki: Pembelian S-400 adalah Keharusan, bukan Pilihan
Direktur Umum Bandara Besar Istanbul (IGA) mengatakan, periode dua bulan setelah soft opening pada hari ini nanti akan dimanfaatkan untuk mengidentifikasi apa yang masih perlu dilakukan lebih lanjut.
Otoritas menyebut, jalur kereta metro akan dibangun untuk menghubungkan bandara, yang terletak di pesisir Laut Hitam itu, dengan kota sejauh 35 km.
Ketika sudah sepenuhnya rampung dibangun, bandara akan memiliki enam landasan pacu dan dua terminal sepanjang 76 km persegi. Ukuran tersebut tiga kali ukuran bandara Ataturk.
Turkish Airlines akan mengambil keuntungan terkait beroperasinya bandara tersebut, seperti ekspansi komersial dan operasi kargo.