Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jair Bolsonaro, Kandidat Sayap Kanan yang Menangi Pilpres Brasil

Kompas.com - 29/10/2018, 09:12 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

RIO DE JANEIREO, KOMPAS.com - Kandidat dari kelompok sayap kanan, Jair Bolsonaro, berhasil memenangkan pemilu presiden Brasil yang berlangsung pada Minggu (28/10/2018).

AFP mengabarkan, seluruh pendukungnya memenuhi jalanan di sekitar rumah Bolsonaro di Rio de Janeiro, setelah pengumuman hasil pemilu dibacakan.

Hasil resmi memenangkan presiden terpilih yang kontroversial itu dengan 55,18 persen, dari 99,7 persen surat suara yang dihitung.

Mengalahkan lawannya dari sayap kiri, Fernando Haddad, dia berjanji akan menyelamatkan negara dari krisis akibat berbagai aksi korupsi, kriminalitas, dan lesunya perekonomian.

Baca juga: Calon Presiden Brasil Jair Bolsonaro Ditikam saat Kampanye

Bolsonaro akan resmi menjabat sebagai presiden Brazil ada 1 Januari 2019.

"Kami akan mengubah takdir Brasil bersama-sama," kata pria berusia 63 tahun tersebut.

Sebelumnya, dia pernah ditikam pada bagian perut oleh seorang penyerang di acara kampanyenya pada 6 September lalu.

Anggota Kongres untuk waktu yang lama itu juga berjanji akan memerintah dengan mengikuti Alkitab dan konstitusi.

"Kami tidak dapat terus tergida dengan sosialisme, komunisme, populisme, dan ekstremisme kiri," ucapnya.

Dia berjanji untuk membela konstitusi, demokrasi, dan kebebasan.

Namun, dia secara terbuka menyampaikan kekagumannya atas kediktatoran militer brutal di Brasil yang berkuasa pada 1964 hingga 1985.

Meski banyak orang tak sepakat dengan dukungannya tersebut, Bolsonaro berhasil memanfaatkan kekesalan kelompok anti-kemapanan.

"Semua orang di sini marah, marah tentang korupsi dan kejahatan, dan kami bersama Bolsonaro. Orang-orang telah berbicara," kata seorang pendukung, Andere Luiz Lobo.

"Untuk pertama kalinya saya merasa terwakili," imbuhnya.

Baca juga: Museum Nasional Brasil yang Berusia 200 Tahun Dilalap Api

BBC mencatat, kemenangan Bolsonaro menandai pergantian demokrasi di negara terbesar di Amerika Latin, yang selama ini dikuasai oleh sayap kiri Partai Buruh selama 13 tahun.

Selama dua tahun terakhir, negara dipimpin oleh seorang konservatif, Michel Temel, menyusul dimakzulkannya Presiden Dilma Roussef.

Tapi Temer terbukti tidak begitu populer di kalangan rakyat Brasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com