Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Janji Saudi terkait Investigasi Pembunuhan Jamal Khashoggi

Kompas.com - 28/10/2018, 20:41 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

MANAMA, KOMPAS.com - Arab Saudi menjanjikan penyelidikan penuh atas pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

Demikian pernyataan Menteri Pertahaan Amerika Serikat Jim Mattis, menyusul pembicaraannya denga Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir di Bahrain.

"Kami membahasnya... kebutuhan transparasi, penyelidikan penuh dan lengkap. Persetujuan penuh dari menlu Jubeir, tidak ada keberatan sama sekali," ujar Mattis.

Dia memperingatkan kerajaan Saudi, pembunuhan yang dikaitkan dengan pihak berwenang Saudi itu berisiko destabilisasi kawasan.

Baca juga: Pulang dari Saudi, PM Pakistan Dijanjikan Pinjaman Rp 91 Triliun

"Tidak ada keberatan sama sekali. Dia bilang, kita perlu tahu apa yang terjadi dan itu sangat kolaboratif, dalam kesepakatan," kata kepala Pentagon itu kepada wartawan dalam penerbangan dari Manama ke Praha.

Di sebuah forum di Manama, Bahrain, pada Sabtu lalu, Mattis menyebut pembunuhan Jamal Khashoggi di dalam fasilitas diplomatik menjadi perhatian semua pihak.

"Kegagalan suatu negara untuk mematuhi norma internasional dan aturan hukum menganggu stabilitas regional pada saat yang paling dibutuhkan," ucapnya.

Sebagai informasi, Mattis tidak mengadakan pertemuan bilateral yang formal dengan Jubeir di sela-sela forum Manama. Kedua pria itu berbincang saat makan malam bersama.

Pembunuhan Khasoggi telah mencoreng citra Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.

Kasus tersebut memicu gelombang kritik internasional dan memengaruhi hubungan AS dengan kerajaan Saudi.

AS sangat bergantung pada Saudi untuk melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut dan membela keamanan Israel.

Baca juga: Saudi Tak Bakal Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi kepada Turki

Jamal Khashoggi (59) merupakan pengkritik Pangeran Mohammed yang telah tinggal di pengasingan, di AS, sejak 2017.

Dia dibunuh setelah masuk ke gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu untuk mendapatkan dokumen terkait rencana pernikahannya.

Pangeran Mohammed mengecam pembunuhan itu dan menyebutnya sebagai tindakan menjijikan. Di sisi lain, Saudi untuk pertama kalinya mengakui, pembunuhan Khashoggi telah direncanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com