Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Tak Bakal Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi kepada Turki

Kompas.com - 27/10/2018, 16:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

AL-MANAMAH, KOMPAS.com - Arab Saudi menyatakan tak bakal menyerahkan para pelaku pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi kepada Turki.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir dalam konferensi keamanan regional di Al-Manamah, Bahrain.

Baca juga: Turki Bakal Minta Saudi Ekstradisi 18 Pelaku Pembunuhan Khashoggi

Dikutip AFP Sabtu (27/10/2018), Jubeir menyatakan ke-18 pelaku yang telah ditangkap otoritas merupakan warga negara Saudi.

Jubeir menjelaskan, para pelaku sudah ditahan dan diinvestigasi di Saudi. "Karena itu, mereka juga bakal menjalani persidangan di Saudi," tegasnya.

Komentar menteri berusia 56 tahun itu terlontar sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta agar para pelaku diadili di Istanbul.

Seorang pejabat senior anonim Turki menuturkan, Ankara tengah menyiapkan surat yang meminta Saudi mengekstradisi para pelaku.

Kota tersebut merupakan tempat di mana Khashoggi dilaporkan dibunuh setelah mendatangi gedung Konsulat Saudi pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen pernikahan.

Sejak kasus jurnalis berusia 59 tahun itu mencuat, awalnya pihak Saudi bersikukuh Khashoggi telah meninggalkan gedung dengan selamat.

Namun pada pekan lalu, Saudi mengakui Khashoggi tewas dalam pertikaian. Setelah itu, kantor jaksa penuntut mengonfirmasi pembunuhan Khashoggi telah direncanakan.

Meski begitu, Saudi menegaskan kasus pembunuhan Khashoggi tak ada kaitannya dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

Jubeir menuturkan, negaranya sedang menyelidiki kasus tersebut dan meyakini, sebuah kebenaran bakal segera terungkap.

"Kami bakal menangani pihak yang bertanggung jawab, dan memastikan insiden seperti ini tak terjadi lagi di masa mendatang," janjinya.

Pernah menjadi penasihat Saudi, Khashoggi menjadi pengkritik sejak MBS naik tahta menggantikan Muhammad bin Nayef pada 21 Juni 2017.

Dia melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) pada September 2017, dan bekerja sebagai kolumnis bagi harian The Washington Post.

Dalam ulasannya, Khashoggi kerap mengkritik berbagai kebijakan yang dilakukan MBS maupun keterlibatan Saudi dalam konflik Yaman.

Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Tolak Undangan Trump ke Gedung Putih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com