Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunangan Jamal Khashoggi Tolak Undangan Trump ke Gedung Putih

Kompas.com - 27/10/2018, 12:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

ANKARA, KOMPAS.com - Tunangan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, mengaku menolak undangan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pernyataan itu dia sampaikan dalam wawancara dengan televisi Turki Haberturk, penampilan pertamanya sejak Khashoggi dibunuh pada 2 Oktober lalu.

Dilansir Al Jazeera Jumat (26/10/2018), Cengiz menuturkan telah menerima undangan Trump untuk berkunjung ke Gedung Putih.

Baca juga: Terkait Kematian Khashoggi, Jaksa Saudi Kunjungi Turki

Namun, dia tidak akan pergi hingga pemerintahan Trump menunjukkan keseriusan dalam mengungkap pembunuhan kontributor The Washington Post tersebut.

"Saya merasa undangan yang dikirim hanya semata merupakan pernyataan untuk memenangkan opini publik," kata Cengiz.

Dia menceritakan ketika Khashoggi datang ke gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pukul 13.14 waktu setempat 2 Oktober lalu.

Saat itu Khashoggi datang ke konsulat untuk mengurus dokumen perceraian sekaligus berkas untuk menikah dengan Cengiz.

Ketika pertama kali datang ke konsulat Saudi di Istanbul pada 28 September, Khashoggi diperlakukan dengan baik. Karena itu Khashoggi tak curiga.

Dia mengaku menunggu di luar gedung selama 10 jam. Namun, si tunangan tak juga menampakkan diri sehingga dia memutuskan untuk melapor.

Sumber dari penyelidik Turki mengemukakan Khashoggi dibunuh dan jenazahnya dimutilasi oleh 15 orang. Turki juga mengklaim telah mendapatkan bukti rekaman pembunuhan tersebut.

Cengiz menyebut sang tunangan sebagai patriot, dan menyatakan tidak akan membiarkannya pergi ke konsulat jika tahu ada plot untuk melenyapkan dirinya.

"Saya menemukan diri saya berada di kegelapan yang dalam. Saya tak tahu harus mengekspresikannya seperti apa lagi," keluh Cengiz.

Sambil menangis, Cengiz menegaskan dia meminta siapapun yang bertanggung jawab untuk diseret ke pengadilan dan mendapat hukuman setimpal.

Dia melanjutkan tidak akan pergi ke Saudi jika nantinya potongan jenazah Khashoggi ditemukan dan diadakan upacara pemakaman.

Wawancara dengan Cengiz terjadi setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan berkata Ketua Jaksa Penuntut Saudi bakal datang Minggu (28/10/2018).

Erdogan menjelaskan, pihaknya masih mempunyai bukti maupun rekaman pembunuhan lain, dan bakal dirilis "jika waktunya tepat".

Baca juga: Erdogan: Kami Masih Punya Bukti Pembunuhan Jamal Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com