Namun, dia terus mengasah kreativitas lainnya seperti berperan dalam teater, menggambar, menulis cerpen, dan bereksperimen dengan mesin.
Karena merasa sulit menyokong kehidupannya sendiri dengan gaji 10 dollar AS per minggu sebagai stenografer, Lizzie memasang sebuah iklan dirinya.
Dia menawarkan diri sebagai "budak perempuan muda Amerika" kepada penawar tertinggi.
Dalam iklan tersebut, dia memberi keterangan bahwa dia tidak cantik, tapi sangat menarik.
Tujuan di balik aksi itu ternyata untuk membuat pernyataan tentang posisi perempuan yang suram.
"Kami bukan mesin. Perempuan memiliki pemikiran, keinginan, harapan, dan ambisi," katanya.
Pergantian abad menyingsing, Lizzie memutuskan untuk pergi ke Washington DC. Tidak seperti perempuan pada eranya, dia memilih tidak menikah sampai usia 44 tahun.
Lizzie menghabiskan waktu luangnya menciptakan permainan papan yang merupakan ekspresi dari keyakinan politiknya yang selama ini dia pegang teguh.
Did you know that Monopoly, the most popular board game in history, began life as “The Landlord’s Game?” Devised by Elizabeth Magie in 1904, the game originally was used to point out the social pitfalls of unequal wealth among people. #tbt pic.twitter.com/FizwEKdkXY
— The Strong Museum (@museumofplay) 12 April 2018
Pada 1903, Magie mengajukan hak paten atas permainan tersebut. Dua tahun kemudian, dia menerbitkan versi dari permainan Landlord's Game melalui Economic Game Company.
Itu terjadi lebih dari 20 tahun sebelum Parker Brothers memproduksi permainan Monopoli.
Ada dua perangkat aturan dalam permainan papan seperti sebuah sirkuit dengan jalanan dan tanda dijual itu.
Yang pertama, set anti-monopoli, di mana semua akan mendapat hadiah ketika kekayaan berhasil diciptakan.
Kemudian yang kedua set monopoli. Pada babak ini tujuan dari permainan adalah membentuk monopoli dan mendominasi lawan.
Pendekatan itu merupakan alat pengajaran bahwa seperangkat aturan pertama secara moral lebih unggul.
"Ini adalah demonstrasi praktis dari sistem perebutan lahan saat ini, dengan semua hasil dan konsekuensinya yang biasanya," tulis Lizzie.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Christian Dior, Perancang Busana Mewah Legendaris