Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Lambang Negara AS, Putin Sindir Trump

Kompas.com - 26/10/2018, 15:20 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyindir kebijakan yang diambil Pemerintahan Trump saat bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton di Moskwa, Selasa (23/10/2018).

Putin menyinggung lambang negara AS yang menggambarkan elang botak yang merentangkan kedua sayapnya, dan 13 anak panah di cakar kanan, serta ranting zaitun di cakar kiri.

"Sejauh yang saya ingat, lambang negara AS menampilkan elang botak yang memegang 13 anak panah di satu cakarnya dan ranting zaitun di cakar lainnya, yang merupakan simbol dari kebijakan cinta damai," kata Putin kepada Bolton.

"Saya punya pertanyaan. Sepertinya elang Anda sudah memakan semua zaitun, apakah hanya semua panah itu yang tersisa?" tanyanya.

Pertanyaan Putin itu menyinggung keputusan terbaru Trump yang diumumkannya baru-baru ini, bahwa pemerintahannya akan mundur dari Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani AS dan Soviet pada 1987.

Baca juga: AS Berencana Akhiri Perjanjian Senjata Nuklir Era Perang Dingin dengan Rusia

Putin menyindir bahwa kebijakan Trump sudah tak lagi menggambarkan cinta damai dan tidak lagi menggambarkan makna dari lambang negara AS.

"Semoga saya memiliki jawaban untuk pertanyaan Anda. Tetapi saya sedang tidak membawa zaitun," kata Bolton menanggapi pertanyaan Putin.

"Itu juga yang saya pikir," balas Putin yang disambut tawa dari penasihat keamanan nasional AS.

Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas tentang rencana AS untuk membentuk pasukan militer luar angkasa. Demikian dilansir New York Post.

Selanjutnya, Putin mengusulkan untuk pembicaraan lebih lanjut antara Moskwa dengan Washington dan pertemuan dengan Trump di acara peringatan Hari Gencatan Senjata di Paris, Perancis, pada 11 November mendatang.

"Presiden Trump akan menantikan pertemuan dengan Anda di Paris, di sela-sela peringatan 100 Tahun Gencatan Senjata," kata Bolton, kepada Putin.

Gencatan Senjata Moskwa merupakan kesepakatan antara Pasukan Sekutu dan Kekaisaran Jerman pada 11 November 1918 untuk mengakhiri Perang Dunia I.

Dalam peringatan tersebut, sekitar 60 kepala negara dan pemerintah dijadwalkan hadir di Paris.

"Akan berguna untuk melanjutkan pembicaraan langsung dengan presiden AS, misalnya di Paris, jika pihak AS bersedia," ujar Putin, seperti diwartakan AFP.

Trump dan Putin pernah menggelar pertemuan bilateral pertama di Helsinki, Finlandia, pada Juli lalu.

Baca juga: Trump Ingin Bertemu Putin di Peringatan Gencatan Senjata PD I

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com