Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Cegat Pengiriman Narkoba, Duterte Pecat Kepala Bea Cukainya

Kompas.com - 26/10/2018, 12:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan pemecatan terhadap kepala badan bea cukai Isidro Lapena, dan memerintahkan perombakan di seluruh jajaran petingginya.

Dilaporkan Al Jazeera Jumat (26/10/2018), pemecatan itu terjadi setelah Lapena dan jajarannya dianggap gagal menghentikan pengiriman lebih dari satu ton narkoba.

Baca juga: Duterte: Saya Tidak Takut pada Kematian

"Komisioner keluar. Kepala departemen juga keluar," ujar Duterte ketika menghadiri upacara peringatan berdirinya penjaga pantai Filipina.

Lapena nantinya bakal dipindahkan menjadi direktur jenderal badan pelatihan Filipina. Sebuah jabatan yang disebut Duterte "promosi".

Sebagai pengganti Lapena, presiden berjuluk The Punisher itu mengangkat kepala Otoritas Industri Maritim Filipina Rey Guerrero.

Nantinya, Guerrero bakal dibantu tentara serta anggota penjaga pantai. Duterte berkata dia bisa memahami jika Guerrero enggan menerimanya.

"Saya tahu Anda suka berada di Marina. Namun, saat ini rakyat meminta seorang pria jujur menempati jabatan itu. Semoga berhasil," kata Duterte.

Lapena yang juga hadir dalam upacara tersebut mengaku terkejut dengan keputusan pemecatan itu. Namun, dia berterima kasih kepada Duterte atas posisi barunya.

Pensiunan jenderal polisi tersebut berada dalam tekanan sejak jajarannya gagal mendeteksi adanya penyelundupan methamphetamines Juli lalu.

Badan anti-narkoba Filipina menemukan kontainer yang digunakan untuk menyelundupkan methamphetamines. Namun barangnya dilaporkan sudah tidak ada.

Digong, sapaan akrab Duterte, telah mencanangkan perang terhadap narkoba sejak terpilih sebagai orang nomor satu Filipina Juni 2016.

Lebih dari 4.200 orang tersangka pengedar narkoba tewas dalam baku tembak melawan polisi. Tingginya korban tewas mendapat perhatian khusus aktivis HAM hingga PBB.

Baca juga: Duterte: Dosa Saya Hanyalah Pembunuhan Esktrayudisial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com