Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Pemuja Setan, Dua Murid SMP di AS Berencana Bunuh 15 Temannya

Kompas.com - 26/10/2018, 10:07 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

BARTOW, KOMPAS.com - Dua murid perempuan sekolah menengah di Florida, Amerika Serikat, ditangkap polisi karena merencanakan pembunuhan terhadap teman-temannya dalam sebuah ritual setan.

Melansir BBC, Kamis (25/10/2018), dua murid Bartow Middle School itu masing-masing berusia 11 tahun dan 12 tahun.

Kepada polisi, mereka mengaku sebagai pemuja setan dan berencana untuk membunuh sedikitnya 15 pelajar lainnya.

Kepala Polisi Bartow Joe Hall mengatakan, keduanya ditangkap pada Selasa lalu atas konspirasi pembunuhan, kepemilikan senjata di area sekolah, membawa senjata yang disembuntukan, dan menganggu sekolah.

Baca juga: 8 Murid di Australia Terluka akibat Aksi Prank Jarum Suntik Bekas

Selain itu, dua remaja tersebut juga berencana untuk meminum darah dan makan daging murid-murid yang mereka bunuh. Kemudian, mereka akan bunuh diri.

CNN melaporkan, rencana berhasil digagalkan pada Selasa lalu setelah absen otomatis memperingatkan orangtua salah satu dari mereka, yang mengabarkan anaknya tidak hadir di kelas.

Sebelumnya, dua anak perempuan itu menghabiskan akhir pekan bersama di rumah.

Kemudian pada Minggu, sehari setelah mereka menyaksikan film horor, mereka merencanakan pembunuhan terhadap beberapa murid lainnya.

Mereka tetap hadir di kelas pertama pada keesokan harinya, tapi untuk selanjutnya dua gadis cilik bertemu dan bersembunyi di kamar mandi.

Di sana, keduanya menunggu adik kelas untuk menyerang mereka. Namun, dua murid yang tidak disebutkan namanya itu mengaku tidak ingin menyerang kakak kelas.

Baca juga: Video Murid Todongkan Pistol Palsu ke Kepala Guru Hebohkan Warga Perancis

Dengan pisau disembunyikan di balik pakaian, mereka berencana untuk menikam korban.

"Setelah murid lain tak bernyata, mereka akan memutilasinya dan makan bagian dari daging segar," demikian laporan polisi.

"Dengan membunuh temannya, mereka akan ke neraka sehingga bisa bersama setan," imbuh keterangan polisi.

Diwartakan Huffington Post, psikolog Wendy Rice yang tidak dilibatkan dalam kasus ini mengatakan, banyak faktor yang bisa berkontribusi pada kasus semacam itu, temasuk internet dan penolakan sosial.

"Ketika anak-anak merasa kehilangan haknya atau mengalami penolakan sosial, mereka akan memandangnya secara ekstrem untuk mencoba mencari tempat agar bisa masuk dalam kelompok tertentu," ucapnya.

Baca juga: Ponselnya Disita, Seorang Murid Mengancam Bakal Bunuh Diri

"Beberapa anak akan melihat hal menyeramkan dan mengembangkan gangguan kecemasan," ujarnya.

"Konsep mereka tentang kematian atau keabadian sedikit berbeda dengan orang dewasa," imbuh Rice.

Sementara itu, jaksa setempat masih meninjau apakah akan menuntut para gadis cilik itu selayaknya orang dewasa. Kini, mereka berada di fasilitas tahanan remaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com