Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Saudi: Pembunuhan Jamal Khashoggi Telah Direncanakan

Kompas.com - 25/10/2018, 18:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Kantor Jaksa Penuntut Arab Saudi menjelaskan bahwa pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi telah direncanakan.

Diwartakan Al-Ekhbariya via BBC dan AFP Kamis (25/10/2018), informasi itu diperoleh dari satuan tugas gabungan Turki serta Saudi.

"Bukti dari otoritas Turki menunjukkan kasus yang menimpa Jamal Khashoggi merupakan pembunuhan berencana," terang kantor jaksa penuntut dalam keterangan resmi.

Baca juga: Saudi Akui Kirim Tim dalam Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Kantor jaksa Saudi melanjutkan, mereka bakal mulai melakukan penyelidikan dengan menanyai 18 terduga pelaku yang sudah ditahan.

Saudi Press Agency juga memberitakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman memimpin pertemuan pertama komite dinas intelijen.

Komite tersebut bakal mereformasi badan rahasia tersebut sejak kasus kontributor The Washington Post tersebut mencuat dan menuai perhatian dunia.

Pengumuman itu muncul sejak Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) Gina Haspel memperoleh bukti rekaman pembunuhan Khashoggi.

Khashoggi tewas ketika mendatangi gedung konsulat Saudi untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz, pada 2 Oktober lalu.

Awalnya Saudi bersikukuh Khashoggi telah keluar dari gedung. Namun, pekan lalu, mereka akhirnya mengakui bahwa dia tewas dalam pertikaian.

Sejumlah media Turki dan dunia memberitakan Khashoggi dibunuh oleh 15 orang, dengan jenazahnya dimutilasi dan dilenyapkan menggunakan cairan asam.

Tim 15 orang itu dikabarkan bergerak atas perintah penasihat MBS bidang komunikasi, Saud al-Qahtani. Bahkan, Qahtani memerintahkan pembunuhan melalui Skype.

Pada Selasa (23/10/2018), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan Khashoggi merupakan korban dari pembunuhan berencana yang kejam.

Dia menjelaskan, sebelum Khashoggi dibunuh, tiga warga negara Saudi tiba di Istanbul sehari sebelumnya dan bergerak untuk memetakan lokasi.

Erdogan meminta agar 18 orang yang diklaim telah ditangkap otoritas Saudi untuk dibawa ke Istanbul dan diadili di sana.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) kemungkinan terlibat dalam upaya pembunuhan tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, jajarannya bakal melakukan serangkaian kebijakan. Termasuk memberikan sanksi.

Baca juga: Marah atas Kasus Khashoggi, Macron Telepon Raja Salman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com