Dunia berubah dengan pecahnya Perang Dunia I yang turut membawa perubahan pada aliran seni lukisnya.
Dari bentuk abstrak dan terdistorsi, dia bergerak untuk menggambarkan realitas unia yang suram ke dalam karya-karyanya.
Antara 1918 hingga 1927 merupakan periode klasik, di mana Picasso memilih aliran realisme dalam kariernya.
Dia menjadi lebih muram dan menghasilkan karya terkenal seperti Three Women at the Spring (1921), Two Women Running on the Beach/The Race (1922) dan The Pipes of Pan (1923).
Mulai 1927 dan seterusnya, Picasso berubah haluan dengan menelurkan karya terbaru beraliran sureliasme, manifestasi artistik dari kubisme.
Karya terbesar sepanjang masa Picasso dari aliran tersebut berjudul Guernica, yang rampung pada 1937 saat Perang Saudara Spanyol.
On Pablo #Picasso's birthday, here's Guernica -- a powerful reminder of
— Monica Descalzi (@AustenMicrocosm) 25 Oktober 2018
what #fascism leads 2#SpanishCivilWar #WarCrimes pic.twitter.com/A1ic5a1jkW
Usai bom Jerman yang mendukung pasukan Nasionalis Francisco Franco menghancurkan kota Basque Guernica pada 26 April 1937 hingga membuat amarah berkecamuk di dalam diri Picasso.
Dia menuangkan emosinya dalam lukisan dalam warna hitam, putih, dan abu-abu. Lukisan surealisme itu membuktikan kengerian perang.
Guernica hingga kini tetap menjadi salah satu lukisan anti-perang yang paling mengharukan dan kuat dalam sejarah.
Kemudian, karya Picasso lebih menampilkan gambar yang sederhana, seperti hasil lukisan anak kecil dan teknik dasar.
"Ketika saya seumur anak-anak ini, saya bisa menggambar seperti Raphael (Sanzio), tapi butuh waktu seumur hidup untuk belajar menggambar seperti mereka," ucapnya.
Buntut dari Perang Dunia II membuat Picasso terbuka dengan politik dan bergabung dengan Partai Komunis.
Dia mendapat Penghargaan Perdamaian Internasional Lenin pada 1950 dan 1961. Pada periode ini, dia begitu terkenal bak selebritas internasional.
Paparazzi menyoroti setiap gerakannya, namun sedikit perhatian pada karya seninya pada masa itu.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Alfred Nobel, Ilmuwan dan Penggagas Hadiah Nobel
Pertama, dia menikahi balerina bernama Olga Khokhlova pada 1918. Pernikahannya bertahan 9 tahun. Keduanya memiliki seorang anak laki-laki.
Mereka tidak pernah bercerai secara resmi, hingga kahirnya pernikahan berakhir pada 1955 setelah kematian Khokhlova.
Setelah kematian Khokhloa, dia menjalin kedekatan dengan Marie-Therese Walter dan memiliki seorang anak perempuan darinya.
Pada usia 79 tahun, dia menikah dengan Jacqueline Roque. Keduanya dikaruniai dua orang anak. Namun, perempuan itu bunuh diri pada 1986.
Pada periode 1950-an hingga 1960-an, Picasso menuangkan karya dalam bentuk lain seperti patung keramik dan periode.
Dia mengembuskan napas terakhirnya pada 8 April 1973 di Mougins, Perancis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.