Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Spanyol: Batal Kirim Senjata ke Saudi Bisa Picu Pengangguran

Kompas.com - 24/10/2018, 23:05 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MADRID, KOMPAS.com - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengisyaratkan bahwa negara akan tetap melanjutkan pengiriman peralatan militernya ke Arab Saudi.

Banyak pihak yang kini menyerukan pembatalan atau penangguhan pengiriman persenjataan maupun alat-alat militer ke Kerajaan Saudi, akibat kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang kini menjadi sorotan dunia.

Melansir dari AFP, Sanchez mengatakan bahwa pengiriman peralatan militer ke Saudi telah menjadi kepentingan negara dan tidak bisa tiba-tiba dibatalkan.

"Jika Anda bertanya di mana saya memihak saat ini, itu adalah kepada membela kepentingan Spanyol."

"Saya membela sektor-sektor strategis di daerah yang terkena dampak buruk dari masalah pengangguran," kata Sanchez di hadapan parlemen, Rabu (24/10/2018).

Baca juga: Jerman Desak Uni Eropa Turut Tangguhkan Ekspor Senjata ke Arab Saudi

Spanyol telah memiliki kesepakatan untuk pengiriman kapal angkatan laut dengan Arab Saudi, yang ditandatangani pada Juli lalu.

Perusahaan pembuat kapal milik Spanyol, Navantia, telah mencapai kesepakatan memasok lima kapal untuk angkatan laut Arab Saudi senilai 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 30 triliun).

Pabrik pembuatan kapal tersebut terletak di wilayah selatan Andalusia, yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Spanyol.

Sanchez mengatakan, pihaknya turut mengecam dan setuju dengan masyarakat internasional tentang pembunuhan Khashoggi yang dilakukan di konsulat Saudi di Istanbul.

"Walau demikian hal tersebut tidak dapat dan tidak seharusnya menghalangi kita untuk mengambil tindakan yang bertanggung jawab," tambahnya.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, mengisyaratkan akan menghentikan pengiriman senjata ke Arab Saudi sebagai bentuk tanggapan atas pernyataan Riyadh yang mengumumkan bahwa Khashoggi telah dibunuh di kantor konsulatnya di Turki.

Baca juga: Ini Beda Kanada dengan AS dalam Menanggapi Saudi soal Kematian Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com