Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Concorde, Ini 5 Pesawat Supersonik yang Pernah Dikembangkan

Kompas.com - 24/10/2018, 13:19 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Berbeda dengan yang lain, pesawat jenis ini mempunyai sayap berbentuk semidelta dan Terdapat dua mesin di dalam badan pesawat.

Pada bagian sayap terpasang saluran udara berbentuk kotak dan mempunyai sistem "airbrakes" yang dipasang di atas bodi pesawat, di belakang kokpit.

Saat ini, pesawat ini digunakan Rusia, Indonesia, Angola, Belarus, Ethiopia, Kazakhstan, China, Ukraina, Urbekistan, dan Vietnam.

3. Rockwell B-1 Lancer

Ini merupakan jenis pesawat pengebom yang dikembangkan oleh Amerika Serikat yang menggunakan tenaga supersonik. Rencana pembangunan ini pada 1974 sebagai penerus B-52 Stratofortress.

Namun, rencana itu tak pernah tercapai karena pesawat itu malah dikembangkan menjadi pesawat pengebom dengan tingkat di bawahnya.

Dilansir dari Boeing.com, pesawat ini mendapat julukan "The Bone" yang notabene sebagai pesawat pengebom supersonik jarak jauh.

Pesawat ini melayani militer Amerika Serikat pada 1985 dan digunakan dalam berbagai misi. Sampai saat ini, pesawat ini masih terus digunakan.

B-1 Lancer bisa menampung empat kru. Panjangnya 44,5 meter dan memiliki lebar sayap 41,8 meter dengan tinggi sekitar 10.4 meter. Ketika sedang berada di udara, pesawat ini mampu berjalan dengan kecepatan maksimal 1.340 kilometer per jam.

Baca juga: 24 Oktober 2003, Akhir dari Mimpi Pesawat Supersonik Concorde

4. HAL Tejas

Jet tempur ringan buatan India, HAL Tejas.DPA/Deutsche Welle Jet tempur ringan buatan India, HAL Tejas.

Selain negara Eropa, India juga berhasil mengembangkan teknologi supersonik. Melalui perusahaan Hindustan Aeronautics Limited (HAL), pesawat supersonik dengan julukan Tejas berhasil didesain India.

Tejas berasal dari bahasa Sansekerta yang mempunyai makna cahaya. Konsep awal dikembangkan kali pertama pada 1975, tapi gagal karena tak mendapatkan mesin yang sesuai dengan kebutuhan ketika itu.

Dari tahun ke tahun, teknologi ini mengalami penundaan dalam produksi karena mengalami berbagai kendala. Akhirnya, pada Januari 2001 pesawat jenis ini bisa terbang perdana dan masih terus berproduksi.

Meski didaulat sebagai buatan dalam negeri, tak semua komponen pesawat tempur itu dibuat di India. Mesin jet yang digunakan untuk pesawat ini adalah buatan General Electric yang bermarkas di Amerika Serikat.

Sebagai pesawat jet tempur canggih, harga jual Tejas terbilang murah. HAL mematok harga Tejas sebesar 28 juta dolar AS per unit. Bandingkan dengan Sukhoi Su-35 buatan Rusia yang dibanderol 40 juta dolar AS.

Untuk membangun Tejas, HAL menggunakan material komposit yang tidak hanya membuat bobot pesawat menjadi lebih ringan, tetapi juga menambah efektivitas radar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com