Scenes from the migrant caravan, which continues to cross into #Mexico headed north. #gettyimages #gettyimagesnews #caravan #CaravanaMigrante #CaravanaMigrantes #Immigration pic.twitter.com/iTeRoAxkWU
— John Moore (@jbmoorephoto) 22 Oktober 2018
Dia mengaku sudah berjalan kaki selama 13 hari, bersama seorang teman dan bayinya.
"Kami sangat sadar, negara ini (Meksiko) tidak menerima kami seperti yang diharapkan, dan mereka dapat memulangkan kami ke Honduras," ucapnya.
"Kami juga tahu ada penyelundup obat-obatan yang dapat menculik dan membunuh para migran," ujar Juan Flores, seorang migran lainnya.
"Tapi kami hidup dengan lebih banyak ketakutan di negara kami, jadi kami terus lanjut," imbuhnya.
Baca juga: 27 Migran Anak di AS Belum Bisa Bersatu dengan Orangtua
Karavan migran meninggalkan San Pedro Sula di Honduras utara sekitar lebih dari sepekan lalu.
Banyak migran yang melarikan diri dari kemiskinan dan bahaya di Honduras, dengan banyaknya kelompok jalanan yang menguasai wilayah mereka dengan kekerasan brutal.
Dengan tingkat pembunuhan 43 orang per 100.000 penduduk, Honduras merupakan salah satu negara paling keras di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.