RIYADH, KOMPAS.com - Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ternyata membuat para penentang pemerintah Arab Saudi yang kini tinggal di pengasingan ketakutan.
Sebagian dari para pembangkang ini mengungkap, upaya pemerintah Saudi memancing mereka untuk datang ke kedutaan besar sebagai perangkap untuk memulangkan mereka ke Riyadh.
Omar Abdulaziz (27), seorang aktivis Saudi yang mengasingkan diri di Kanada, mengatakan bahwa awal tahun ini dia didekati seorang pejabat Saudi.
Baca juga: Imbas Kasus Khashoggi, Investor Asing Kabur dari Bursa Arab Saudi
Pejabat itu mendesaknya agar datang ke kantor kedutaan besar untuk mengambil paspor barunya.
"Mereka selalu mengatakan, urusannya hanya butuh waktu satu jam, ayo ikut kami ke kedutaan," ujar Omar menirukan ajakan pejabat itu.
Omar lari ke luar negeri setelah dia memarodikan kepemimpinan Saudi dan mengunggah video itu ke situs YouTube.
Merasa akan dijebak, Omar menolak pergi ke kantor kedutaan. Penangkapan dua saudaranya dan beberapa temannya di Saudi memperkuat kecurigaannya.
Pelarian lainnya, Abdullah Alaoudh, seorang cendekiawan Saudi yang kini tinggal di Georgetown, mengaku pernah mendapatkan pengalaman yang sama di Washington.
Tahun lalu, Abdullah mengajukan permohonan paspor baru di kedutaan besar Arab Saudi di Washington DC, dia malah diminta pulang ke negaranya untuk melengkapi sejumlah dokumen.
"Mereka menawarkan kepada saya 'surat jalan sementara' yang memungkinkan saya kembali ke Saudi," kata Abdillah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.