Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Disebut Impor Barang Mewah Senilai Rp 9 Triliun dari China

Kompas.com - 22/10/2018, 20:50 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara disebut telah mengimpor barang mewah senilai hingga 640 juta dolar AS (sekitar Rp 9,7 triliun) dari China selama 2017.

Amerika Serikat telah mendesak penerapan sanksi ketat kepada Korea Utara sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum dan mendesak Pyongyang untuk ke meja perundingan.

Namun beberapa waktu terakhir tampak adanya kelonggaran pengawasan terhadap sanksi setelah Korea Utara menangguhkan uji coba nuklir dan rudalnya, serta berjanji melakukan denuklirisasi.

China dan Rusia juga telah menyerukan pengurangan sanksi setelah dilangsungkannya pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, Juni lalu.

Baca juga: Kim Jong Un Menolak Berikan Daftar Fasilitas Nuklir Korea Utara ke AS

Meski secara tertulis belum ada pengurangan maupun pelonggaran sanksi terhadap Korea Utara.

"Korea Utara telah membeli banyak barang-barang mewah dari China dan juga tempat-tempat lainnya," kata Yoon Sang-hyun, anggota parlemen oposisi Korea Selatan, dilansir Channel News Asia, Senin (22/10/2018).

Dikatakan Yoon, barang-barang mewah asal China tersebut mulai dari jaket bulu, jam tangan, minuman alkohol, televisi, alat musik hingga pesawat amfibi.

"Barang-barang tersebut tidak hanya digunakan sendiri oleh Kim maupun keluarganya, tetapi juga diberikan untuk para elit yang telah mendukung rezimnya," ujar Yoon.

"Tapi dengan semakin berkembangnya celah, Kim akan mampu mendekati tujuannya untuk menetralkan sanksi tanpa harus menyerahkan senjata nuklir," tambahnya.

Menurutnya, tahun lalu Korea Utara telah menghabiskan setidaknya 640 juta dolar AS (Rp 9,7 triliun) untuk mendapatkan barang mewah dari China.

Namun jumlah tersebut tidak didapat Yoon dari pemerintah China, melainkan mengumpulkan data berdasarkan daftar barang terlarang yang dibuat oleh Seoul, sesuai resolusi PBB tahun 2009.

Pihak bea dan cukai China tidak menanggapi kabar tersebut. Namun Beijing sebelumnya telah menegaskan secara ketat tunduk pada sanksi internasional terhadap Korea Utara.

Baca juga: Jual Barang Mewah dan Bermerek ke Korea Utara, Dua Pria Diadili di Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com