Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macron Ingatkan Trump Pentingnya Kesepakatan Senjata Nuklir dengan Rusia

Kompas.com - 22/10/2018, 18:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron mengingatkan kepada Presiden AS Donald Trump akan pentingnya mempertahankan kesepakatan senjata nuklir era Perang Dingin dengan Rusia.

Macron menghubungi Trump melalui panggilan telepon sehari setelah presiden berusia 72 tahun itu mengumumkan rencananya menarik diri dari Kesepakatan Persenjataan Nuklir Jarak Menengah (INF) yang berlaku sejak tiga dekade lalu.

"Presiden mencatat pentingnya perjanjian ini, khususnya untuk keamanan kawasan Eropa dan stabilitas strategis kami," kata kantor kepresidenan Perancis mengenai sambungan telepon kedua pemimpin negara tersebut, Senin (22/10/2018).

Sebelumnya, pada Minggu (21/10/2018), Presiden Trump rencananya untuk menarik AS dari kesepakatan INF karena menganggap Rusia telah lama melanggar perjanjian tersebut.

Baca juga: Hendak Keluar dari Kesepakatan Nuklir, Trump Disebut Targetkan China

Pernyataan tersebut  mengacu pada pengerahan Moskwa atas rudal Novator 9M729 yang disebut Washington mampu menempuh jarak hingga 500 kilometer.

Kesepakatan INF melarang negara penanda tangan untuk mengembangkan misil bermuatan nuklir yang mampu menjangkau jarak 500 hingga 5.500 kilometer.

Sementara Rusia, telah mengecam rencana Washington dan menyebut AS telah berencana untuk menjadi satu-satunya negara adikuasa di dunia.

Sumber dari Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti, bahwa tujuan utama AS adalah menciptakan dunia unipolar.

Pejabat kementerian Rusia, yang berbicara secara anonim, mengatakan jika AS telah sejak lama menerapkan kebijakan menuju pembongkaran kesepakatan nuklir.

"Washington telah mendekati tujuan itu selama bertahun-tahun dengan sengaja dan melangkah demi menghancurkan perjanjian," kata pejabat itu, dilansir AFP.

Kesepakatan INF ditandatangani oleh Presiden AS Ronald Reagan dengan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada 1987.

Baca juga: Rusia: Rencana AS Tinggalkan Kesepakatan Senjata Nuklir Langkah Berbahaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com