Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Lompatan Pertama dengan Parasut Dilakukan

Kompas.com - 22/10/2018, 11:29 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Parasut dikenal sebagai alat yang digunakan seseorang, baik sipil atau militer, untuk melakukan terjun dari ketinggian.

Khusus untuk kalangan militer, penerjunan biasanya dilakukan dalam operasi khusus. Prajurit militer yang bertugas akan membuka parasut ketika berada pada ketinggian yang ditentukan, setelah mereka melompat keluar dari pesawat.

Sedangkan untuk penggunaan sipil, parasut digunakan untuk akrobatik atau olahraga.

Hari ini 221 tahun yang lalu, tepatnya pada 22 Oktober 1797, sebuah penerjunan dengan parasut dari ketinggian kali pertama dilakukan oleh Andre Jacques Garnerin melalui balon hidrogen. Ketika itu Garnerin melompat dari 975 meter di atas Paris, Perancis.

Banyak pendapat yang mengatakan siapa yang kali pertama membuat parasut. Dilansir dari History.com, Leonardo da Vinci menulis tentang Louis Sebastien-Lenormand asal Perancis yang mempunyai gagasan untuk membuat alat yang bisa digunakan untuk turun dari ketinggian.

Lenormand mendesain semacam parasut dari dua payung pada 1783 untuk melompat dari menara pengawasan di Montpellier.

Selain itu, Lenormand juga yang kali pertama menggunakan istilah parasut. Kata itu diambil bahasa Italia, "para" yang berarti "melindungi" dan "chute" yang berarti "jatuh".

Namun André-Jacques Garnerin tercatat sebagai orang yang membuat sebuah penemuan baru mengenai parasut. Dia bahkan menguji parasut dari ketinggian. Hasilnya, parasut buatan Garnerin mampu memperlambat percepatan manusia saat jatuh dari ketinggian.

André-Jacques memahami sebuah kemungkinan untuk menggunakan resistensi udara yang masuk ke parasut.

Meskipun André-Jacques pernah ditahan selama tiga tahun dalam sebuah benteng penjara yang berada di Hungaria, namun dia tak sempat memikirkan konsep itu untuk melarikan diri menggunakan parasut.

Baru pada 1793, saat menjadi inspektur di ketentaraan Perancis, Andre-Jacques Garnerin mendorong penggunaan balon untuk tujuan militer.

Hingga akhirnya pada 1797, parasut pertamanya berhasil diselesaikan. Dia menggunakan kanopi berdiameter 7 meter sebagai parasut pertama yang diterjunkan dari ketinggian.

Penerjunan

Setelah persiapan dianggap matang, Garnerin melekatkan parasut yang telah ditempel ke balon udara untuk percobaan. Sasarannya adalah ketinggian dari ratusan meter untuk mengetahui parasutnya bisa menahan beban atau tidak.

Kendala terjadi ketika berada di atas ketinggian, Garnerin harus memanjat ke keranjang balon udara dan memutus parasutnya. Selain itu, dia tak bisa membuat lubang udara pada parasut yang digunakan. Akibatnya, parasut turun dalam kondisi terombang-ambing.

Andre-Jacques Garnerin mendarat sekitar 800 meter dari lokasi awal saat dia mulai terbang. Berkat penemuan itu, semua orang terinspirasi.

Penemuan parasut kemudian dikembangkan lagi. Pada 1799, istri Andre, Jeanne-Genevieve, menjadi penerjun perempuan pertama dalam sejarah.

Kemudian pada 1802, Garnerin melakukan lompatan spektakuler dari 2.438 meter dalam sebuah pameran di Inggris. Dia juga melanjutkan pameran di berbagai kota di Eropa dan melakukan kerja sama dengan perusahaan penerbangan.

Namun, pada 1823, Garnerin mengalami kecelakaan ketika hendak menguji parasut barunya dan tewas.

Meski begitu, dia tetap tercatat sebagai orang pertama yang terjun menggunakan parasut. Hingga kini, teknologi parasut telah dikembangkan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com