ANKARA, KOMPAS.com — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji bakal segera mengungkap pembunuh jurnalis Jamal Khashoggi dalam hitungan hari.
Pernyataan Erdogan terjadi sehari (20/10/2018) setelah Arab Saudi mengaku Khashoggi tewas dalam pertikaian di gedung konsulat di Istanbul.
Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Diberi Perlindungan 24 Jam oleh Polisi Turki
"Kami mencari keadilan di sini. Kami bakal mengungkap seluruh kebenaran. Tidak sebagian. Namun, seluruhnya," kata Erdogan dilansir AFP Senin (22/10/2018).
Presiden berusia 64 tahun itu menuturkan, dia telah menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan membahas kasus Khashoggi.
Sumber dari kepresidenan menyatakan, baik Erdogan maupun Trump sepakat bahwa kasus pembunuhan Khashoggi harus diklarifikasi dari seluruh aspek.
Sebelumnya, Khashoggi dilaporkan menghilang ketika mendatangi gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz, pada 2 Oktober.
Awalnya Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung. Namun, pendapat berbeda disuarakan sumber penyelidik Turki.
Mereka menyatakan bahwa Khashoggi dibunuh dalam gedung, dan mengklaim telah mengamankan bukti rekaman pembunuhan kontributor The Washington Post.
Media Turki memberitakan rekaman saat Khashoggi dibunuh oleh 15 orang, dan mayatnya dimutilasi serta dimasukkan ke dalam 15 kantong plastik.
Setelah itu, spekulasi berkembang dengan munculnya teori potongan jenazah jurnalis 60 tahun tersebut yang dihancurkan menggunakan cairan asam yang bereaksi sangat kuat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.