Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Di Balik Berdirinya Gedung Opera Sydney

Kompas.com - 20/10/2018, 11:50 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki bangunan ikonik merupakan kebanggaan bagi sebuah kota, juga negara. Jika menarik wisatawan, tentu akan menambah pendapatan bagi kota dan negara tersebut.

Australia misalnya, yang memiliki Gedung Opera yang terletak di Sydney. Gedung itu memiliki daya tarik dalam hal arsitektur dan gaya bangunan.

Hari ini 45 tahun yang lalu, tepatnya pada 20 Oktober 1973, Gedung Opera Sydney atau Sydney Opera House diresmikan oleh Ratu Elizabeth II dari Inggris.

Gedung Opera Sydney terletak di Bennelong Point. Awalnya lokasi ini bernama Cattle Point, sebuah tanjung di sisi selatan pelabuhan di timur Sydney Harbour Bridge.

Melalui peresmian itu, seni pertunjukan Australia semakin berkembang. Berbagai pementasan akhirnya dilakukan, dan semakin memperlihatkan eksistensi Gedung Opera Sydney.

Ide awal

Ide pembangunan gedung ini berawal pada 1954. Saat itu Pemerintah New South Wales, Australia, mempunyai keinginan untuk membuat sebuah bangunan dengan daya tarik tinggi bagi masyarakat.

Selain itu, ada juga kebutuhan akan fasilitas rumah musik untuk penampilan musik orkestra dan opera.

Dilansir dari National Geographic, pada 1955 pemerintah mulai membuka kompetisi desain untuk sebuah gedung opera yang nantinya akan dibangun.

Hasilnya, 233 desain diterima yang berasal dari 28 negara termasuk Australia, Inggris, Kenya, Jerman dan Iran.

Jørn Utzon (tengah) dengan dua yang membantunya mendesain Gedung Opera, Leslie Martin (kiri) dan Eero Saarinen (kanan).sydneyoperahouse Jørn Utzon (tengah) dengan dua yang membantunya mendesain Gedung Opera, Leslie Martin (kiri) dan Eero Saarinen (kanan).

Pada Januari 1957, panitia penjurian mengumumkan pemenangnya, yaitu arsitek Denmark Jorn Utzon. Dia menang dengan desain yang memperlihatkan kompleks dua aula utama berdampingan menghadap ke pelabuhan di atas podium besar.

Namun, hal ini sebelumnya menjadi perdebatan di kalangan juri. Tiga juri menolak desain Utzon. Juri keempat, arsitek ternama Amerika Serikat Eero Saarinen justru mengatakan desain Utzon sangat luar biasa.

Hebatnya, Utzon belum pernah mengunjungi daerah ini sebelum memenangkan kompetisi. Ketika itu Utzon menerima hadiah senilai 5.000 poundsterling atau setara Rp 85 juta.

Pembangunan dimulai pada 1959 dengan 10.000 pekerja dengan 2.194 beton, dan 250 kilometer kabel baja tegang dan lebih dari satu juta genteng untuk menunjang tempat itu.

Dilansir dari Britannica, pembukaan Gedung Opera pada awalnya direncanakan pada 1963 mengalami penundaan. Hal ini dikarenakan pembengkakan biaya dan kesulitan mengenai struktur bangunan yang berakibat mundurnya peresmian.

Proyek ini menjadi kontroversi dan mendapat sindiran masyarakat. Hal ini diperberat dengan mundurnya Utzon pada 1966, yang menjadikan masalah mejadi lebih komplek.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com