Senator Lindsey Graham, sekutu dekat Trump, meragukan kredibilitas pemerintah Saudi yang sebelumnya bersikeras menyatakan jurnalis tersebut telah meninggalkan gedung konsulat.
"Saya skeptis terhadap narasi Saudi yang terbaru mengenai Khashoggi," kicaunya, seperti diwartakan AFP.
First we were told Mr. Khashoggi supposedly left the consulate and there was blanket denial of any Saudi involvement. Now, a fight breaks out and he’s killed in the consulate, all without knowledge of Crown Prince.
— Lindsey Graham (@LindseyGrahamSC) 19 Oktober 2018
Petinggi Partai Demokrat, Bob Menendez, mengatakan AS harus memberlakukan sanksi terhadap warga Saudi yang terlibat dalam kematian sang jurnalis.
Baca juga: Anggota Staf Konsulat Arab Saudi Beri Kesaksian Soal Kasus Jamal Khashoggi
"The Global Magnitsky Act tidak memiliki pengecualian untuk ketidaksengajaan. Bahkan jika Khashoggi meninggal karena perkelahian, itu bukan alasan untuk pembunuhannya," kicaunya.
"Ini masih jauh dari akhir dan kita perlu mempertahankan tekanan internasional," imbuhnya.
Khashoggi merupakan mantan orang dalam yang berubah menjadi pengkritik kebijakan Saudi di bawah kendali Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Dia menulis opini untuk The Washington Post. Sejak berkunjung ke konsulat di Istanbul guna mengurus dokumen pernikahan, dia tak pernah kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.