Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Pastikan Penyebab Kematian Khashoggi, Begini Reaksi Trump

Kompas.com - 20/10/2018, 09:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, penjelasan Arab Saudi mengenai kematian jurnalis Jamal Khashoggi adalah kredibel.

Melansir Sky News, Sabtu (10/10/2018), Khashoggi hilang pad2 Oktober lalu, saat berkunjung ke konsulat Saudi di Turki untuk mengurus surat pernikahan.

Setelah lebih dari dua pekan ditekan oleh komunitas internasional, Saudi akhirnya mengakui Khashoggi tewas di gedung konsulat.

Namun dijelaskan, penyebab kematian pria tersebut karena perkelahian dengan orang lain di dalam konsulat.

Baca juga: Saudi Akui Jamal Khashoggi Tewas di Gedung Konsulat akibat Bertikai

Trump mengapresiasi langkah otoritas Saudi yang menahan 18 orang terkait kasus itu.

"Saya yakin. Saya yakin," ucapnya ketika ditanya mengenai keyakinannya soal penjelasan Saudi terkait kematian Khashoggi.

"Sekali lagi. Ini masih awal. Kami belum menyelesaikan tinjauan kami, investigasi kami. Tapi saya rasa ini langkah pertama yang penting," katanya, seperti dikutip dari CNN.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders menyatakan tewasnya Khashoggi merupakan insiden tragis.

"AS mengakui pernyataan Kerajaan Arab Saudi mengenai penyelidikan nasib Jamal Khashoggi yang sedang dilakukan dan telah mengambil tindakan terhadap para pelaku, yang sudah diidentifikasi sejauh ini," katanya.

Sementara itu, anggota Kongres AS justru menyampaikan reaksi yang lebih keras menanggapi klaim dari Saudi atas kematian Khashoggi.

Skeptis

Senator Lindsey Graham, sekutu dekat Trump, meragukan kredibilitas pemerintah Saudi yang sebelumnya bersikeras menyatakan jurnalis tersebut telah meninggalkan gedung konsulat.

"Saya skeptis terhadap narasi Saudi yang terbaru mengenai Khashoggi," kicaunya, seperti diwartakan AFP.

Petinggi Partai Demokrat, Bob Menendez, mengatakan AS harus memberlakukan sanksi terhadap warga Saudi yang terlibat dalam kematian sang jurnalis.

Baca juga: Anggota Staf Konsulat Arab Saudi Beri Kesaksian Soal Kasus Jamal Khashoggi

"The Global Magnitsky Act tidak memiliki pengecualian untuk ketidaksengajaan. Bahkan jika Khashoggi meninggal karena perkelahian, itu bukan alasan untuk pembunuhannya," kicaunya.

"Ini masih jauh dari akhir dan kita perlu mempertahankan tekanan internasional," imbuhnya.

Khashoggi merupakan mantan orang dalam yang berubah menjadi pengkritik kebijakan Saudi di bawah kendali Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Dia menulis opini untuk The Washington Post. Sejak berkunjung ke konsulat di Istanbul guna mengurus dokumen pernikahan, dia tak pernah kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com