"Kami mempersilakan Pemerintah Turki untuk melakukan pencarian di wilayah gedung dan halaman kedaulatan kami," kata Mohammed bin Salam.
Di pengujung pekan, Sabtu, 6 Oktober 2018, seorang sumber di pemerintahan Turki mengatakan, kepolisian negaranya percaya bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam konsulat.
Lalu, sehari setelahnya, Turki mencari izin untuk menggeledah gedung konsulat. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada kabar adanya penggeledahan di konsulat.
Beberapa hari berselang, Kamis, 11 Oktober 2018, Arab Saudi mengeluarkan pernyataan bahwa kamera pengawas di konsulat tidak berfungsi pada 2 Oktober 2018.
Baca juga: Tulisan Terakhir Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi yang Hilang di Turki
Sepuluh hari berlalu, pada 12 Oktober 2018, delegasi Arab Saudi datang ke Turki untuk membicarakan hilangnya Khashoggi yang belum juga menemui titik terang.
Keesokannya, Menteri Dalam Negeri Arab Saudi menyebut pelaku pembunuhan Khashoggi yang dialamatkan kepada pihaknya sebagai dugaan tidak berdasar dan suatu kebohongan.
Lalu, pada Senin, 15 Oktober 2018, akhirnya petugas forensik Turki memasuki gedung konsulat yang menjadi tempat terakhir keberadaan Khashoggi.
Di hari yang sama, 15 Oktober 2018, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Arab Saudi untuk mendiskusikan permasalahan rumit ini.
Genap dua minggu berlalu, Selasa, 16 Oktober 2018, Menlu AS Mike Pompeo bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh, untuk membahas hal ini.
Berselang sehari, giliran Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusogli untuk membahas masalah yang sama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.